Selasa 25 Jun 2019 09:53 WIB

8 Daerah Dapat Dana Bank Dunia Atasi Sampah Sungai Citarum

Persoalan sampah sungai Citarum dipetakan sesuai volume sampah.

Red: Nur Aini
Aktivitas warga mencari ikan di Sungai Citarum, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Senin (24/6).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Aktivitas warga mencari ikan di Sungai Citarum, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Senin (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 8 Kabupaten/Kota yang berada di wilayah DAS Citarum akan mendapatkan dana bantuan dari Bank Dunia sebesar Rp 1,4 triliun yang sudah disepakati Pemerintah Provinsi Jawa Barat guna mengatasi sampah sungai itu.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa persoalan sampah sungai Citarum sudah dipetakan penanganannya sesuai dengan volume sampah yang mengarus ke sungai Citarum.

Baca Juga

Menurutnya, Metro Bandung yang meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi menjadi penyumbang sampah sungai terbanyak.

Kemarin Gubernur Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, memimpin Rapat Persiapan dan Usulan Kebutuhan Penanganan Limbah Domestik DAS Citarum bersama Bupati Bekasi, Bupati Karawang, Bupati Cianjur, Bupati Purwakarta, Bupati Bandung Barat, Bupati Bandung, Wali Kota Cimahi, dan Wali Kota Bandung di Gedung Sate.

"Ternyata 80 persen sampah Citarum datang dari Metro Bandung yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat," kata Emil dalam siaran persnya, Selasa (25/6).

Sedangkan, 20 persen sampah Citarum berasal dari Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Bekasi. Maka itu, dana bantuan akan dialokasikan kepada setiap daerah sesuai dengan proporsi permasalahannya. Metro Bandung, kata dia, akan mendapat dana bantuan terbesar dengan besaran Rp 300 miliar.

"Anggarannya akan kita bagi sesuai proporsi persoalan sampahnya. Kalau dirupiahkan minimal 50 miliar per kabupaten/kota. Ada juga yang Rp 100 miliar, Rp 200 miliar, dan paling besar Rp 300 miliar," katanya.

Dengan suntikan dana dan komitmen bersama menangani sampah Citarum, Emil optimistis sungai sepanjang 300 kilometer tersebut akan bebas dari sampah dalam lima tahun kedepan.

"Jadi, kita komit (komitmen) dan kita optimis dalam lima tahun sampah citarum akan selesai," ucapnya.

Selain itu, semua Kepala Daerah yang hadir dalam rapat tersebut akan mengirimkan surat kesanggupan kepada Gubernur Jawa Barat untuk ikut peran serta anggaran, di antaranya harus melakukan pembebasan lahan, fasilitas, dan biaya operasional.

"Boleh juga nantinya untuk beli truk sampah yang canggih atau bikin biodigester raksasa," kata Emil.

Menurut Emil, kunci penyelesaian sampai Citarum adalah pencegahan sampah sejak dari rumah. Sebab, anggaran itu akan lebih banyak digunakan untuk pencegahan sampah habis di tempat, pendirian bank sampah di tingkat Kecamatan.

"Kuncinya adalah mencegah sampah sejak dari rumah jadi kita bukan membiarkan gaya hidupnya masyarakat terus kita bikin teknologi canggih tapi justru anggaran ini akan lebih banyak untuk mengedukasi sampah," katanya.

Selain itu, 15 persen atau sekisar Rp 200 miliar, kata Emil, akan digunakan untuk mengkaji hal non-fisik, seperti kebijakan, edukasi, seminar, dan pelatihan.

"Menurut saya itu besar sekali Rp 200 miliar hanya untuk non-fisik. Jadi, harus dimanfaatkan sebaik mungkin," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement