Senin 24 Jun 2019 19:26 WIB

Warga Diminta Lapor ke BPBD Jika Alami Krisis Air Bersih

BPBD Indramayu terus siaga mengantisipasi ancaman krisis air bersih di musim kemarau

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Christiyaningsih
Air Bersih (ilustrasi)
Air Bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu terus bersiaga mengantisipasi ancaman krisis air bersih di musim kemarau seperti sekarang. Warga pun diminta segera melapor ke instansi tersebut jika mengalami krisis air bersih.

"Kapanpun jika masyarakat membutuhkan air bersih, kami siap mengirimkan bantuan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana, Senin (24/6).

Baca Juga

Pengiriman bantuan air bersih ke wilayah yang membutuhkan itu nantinya akan menggunakan mobil tangki. Namun sejauh ini BPBD setempat belum menerima laporan dari warga yang mengalami krisis air bersih.

Edi menyebut ada enam kebijakan manajemen mitigasi bencana kekeringan di Indramayu. Keenam kebijakan itu yakni sistem peringatan dini, kebijakan terpadu, pendataan, bantuan kedaruratan, penilaian kerusakkan, dan kerugian rehabilitasi konstruksi.

Bupati Indramayu, Supendi, menyebut berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) hasil monitoring hari tanpa hujan (HTH) dasarian ke-I Juni 2019, umumnya wilayah di Jawa Barat mengalami HTH panjang hingga sangat panjang.

"Untuk itu, seluruh camat di Kabupaten Indramayu harus waspada dan turun ke lapangan memonitor langsung desa-desa yang ada di wilayah masing-masing," tegas Supendi.

Camat yang menemukan adanya daerah kekeringan dan krisis air bersih diminta segera melapor untuk diberi penanganan. Perhatian ekstra pun harus diberikan terhadap wilayah langganan kekeringan seperti di Kecamatan Krangkeng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement