Senin 24 Jun 2019 18:47 WIB

Cegah Karhutla, KLHK Keluarkan Status Siaga Dini

KLHK melakukan pemantauan titik api di wilayah yang rentan karhutla.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Friska Yolanda
Pemadaman Karhutla: Helikopter Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjatuhkan air dari udara saat membantu proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Kamis (28/2/2019).
Foto: Antara/FB Anggoro
Pemadaman Karhutla: Helikopter Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjatuhkan air dari udara saat membantu proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Kamis (28/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki musim kemarau, sejumlah lahan di beberapa wilayah mengalami kekeringan. Di sisi lain, musim kemarau pada umumnya rentan memicu kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah, terutama di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Untuk itu, guna mengantisipasi hal tersebut pemerintah mengeluarkan status siaga dini kepada wilayah-wilayah rentan karhutla.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Raffles Panjaitan menegaskan, pihaknya terus melakukan pengendalian kebakaran hutan dengan memantau titik-titik api di wilayah-wilayah yang rentan terhadap Karhutla.

Baca Juga

“Di Riau dan Kalimantan misalnya, kita sudah terjunkan petugas,” kata Raffles saat dihubungi Republika.co.id, Senin (24/6).

Lebih lanjut Raffles menjabarkan, sejak empat tahun terakhir KLHK sudah melakukan pemetaan wilayah-wilayah yang diketahui rentan terhadap karhutla. Dia menyebut, pemantauan titik-titik api di wilayah tersebut terus diupayakan dengan menyiapkan alat pengendalian karhutla berdekatan dengan lokasi bersamaan dengan penerjunan petugas yang berkompeten.

Dia mencontohkan, di wilayah hutan yang ada di Riau dan Kalimantan, pemerintah bersama sejumlah stakeholder telah menyediakan lima helikopter untuk dapat mengakses titik-titik rawan apabila terjadi kebakaran. Meski begitu dia berharap, pengendalian kebakaran akan terus diutamakan dan memacu sosialisasi kepada masyarakat sekitar.

Sebagai bentuk antisipasi dini, kata dia, pihaknya menetapkan status siaga darurat lebih dini kepada dua wilayah rawan karhutla. “Di Riau dan Kalimantan sudah kita keluarkan statusnya,” kata Raffles.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement