Senin 24 Jun 2019 14:46 WIB

Penumpang Pesawat di Sulut Beralih ke Transportasi Laut

Bagasi berbayar dan mahalnya harga tiket berdampak pada turunnya penumpang pesawat.

Penumpang kapal.
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Penumpang kapal.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Penumpang angkutan udara di Sulawesi Utara (Sulut) mulai beralih menggunakan transportasi laut pada 2019. "Hal ini tercermin dari turunnya angka penumpang angkutan udara dan meningkatnya penumpang yang menggunakan transportasi laut," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado, Minggus AT Gandeguai, Senin (24/6).

Apalagi, katanya, setelah ada penerapan bagasi berbayar dan mahalnya harga tiket pesawat memberikan dampak pada arus penumpang transportasi udara. Dia mengatakan, selama posko Lebaran, total pergerakan pesawat pada H-7 hingga H+7 Lebaran sebanyak 909 pergerakan, turun sebesar 21 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga

Pergerakan penumpang sebanyak 93.905 pax dan mengalami penurunan sebesar 28 persen dari tahun lalu yang tercatat 146,495. Pergerakan kargo mengalami penurunan dua persen atau total pergerakan kargo sebesar 397 ton dibandingkan tahun lalu yang mencapai 491,1 ton.

"Rata-rata per hari pergerakan pesawat sejumlah 56 pergerakan, pergerakan penumpang sejumlah 5.869 pax, dan kargo sejumlah 24 ton," katanya.

Gandeguai mengatakan selama Lebaran 2019, meski mengalami penurunan signifikan, jumlah pergerakan pesawat dan penumpang, hal itu tetap membanggakan. "Hal ini tidak turut mengurangi dedikasi semua pihak dalam memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pengguna jasa," ucap Minggus.

Masyarakat Sulut yang memanfaatkan transportasi laut mengalami peningkatan pada April 2019, jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. "Jumlah penumpang yang menggunakan jasa angkutan laut di Sulut selama April 2019 sebanyak 98.992 orang, angka ini naik 22,48 persen jika dibandingkan Maret 2019 hanya 80.820 orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Ateng Hartono.

Ateng mengatakan jika dibandingkan April 2018 naik 12,48 persen dari 88.007 orang pada April 2018. Jumlah penumpang yang datang sebesar 53.953 orang atau 54,50 persen dari seluruh penumpang angkutan laut.

Sementara itu jumlah penumpang yang berangkat pada April 2019 ada 45.039 orang, naik 23,39 persen dibandingkan bulan sebelumnya, jika dibandingkan bulan yang sama pada 2018 penumpang yang berangkat juga mengalami peningkatan sebesar 4,14 persen. Jumlah kunjungan kapal laut di 12 pelabuhan laut yang ada di Sulawesi Utara yakni di Pelabuhan Labuhan Uki, Tahuna, Lirung, Likupang, Ulu-Siau, Pehe-Siau, Tagulandang, Biaro, Belang/Amurang, Kotabunan, Pelabuhan Manado, dan Pelabuhan Bitung pada April 2019 tercatat sebanyak 1.492 unit kapal.

Sebanyak 99,13 persen diantaranya merupakan kapal untuk pelayaran dalam negeri dan 0,87 persen untuk pelayaran luar negeri. Untuk pelayaran dalam negeri, jumlah kunjungan kapal pada April 2019 naik 1,09 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan apabila dibandingkan April 2018 naik 4,82 persen.

Barang yang dibongkar di Sulut pada April 2019 sebanyak 197.818 ton mengalami penurunan 11,79 persen apabila dibandingkan Maret 2019. Jika dibandingkan dengan April 2018, barang yang dibongkar mengalami peningkatan sebesar 16.51 persen. Dari 85,47 persen barang yang dibongkar merupakan komoditas yang diangkut dengan pelayaran dalam negeri, sedangkan 14,53 persen diangkut dengan pelayaran luar negeri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement