REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus senior Golkar Fadel Muhammad menilai Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto layak diberikan kesempatan untuk memimpin Partai Golkar. Fadel menilai, 1,5 tahun kepemimpinan Airlangga di partai berlambang beringin tersebut masih tergolong baru.
"Menurut saya Pak Airlangga Hartarto masih baru pimpin Golkar, sebaiknya beri kesempatan dulu untuk bekerja," kata Fadel kepada wartawan, Ahad (23/6).
Hal itu disampaikan Fadel merespon pernyataan politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai yang menilai tidak mungkin Airlangga Hartarto maju kembali menjadi ketua umum.
Fadel menilai saat ini belum tepat untuk memperbincangkan pergantian ketua umum, lantaran jadwal musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar masih Desember 2019. Karenanya, ia mempertanyakan pihak yang menghembuskan isu percepatan Munas pergantian ketua umum. "Saya cek beberapa daerah tidak meminta Munas," kata Fadel.
Sebelumnya, Politikus senior Partai Golkar Yorrys Raweyai menanggapi pernyataan ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang secara terbuka menyatakan bahwa dirinya siap maju kembali mencalonkan diri menjadi ketua umum Partai Golkar pada musyawarah nasional (munas) Golkar tahun ini. Menurut Yorrys, itu merupakan hak Airlangga.
"Itu hak, mencoba kan boleh-boleh saja, tetapi enggak mungkin," kata Yorrys di Jakarta, Sabtu (22/6).
Ia pun mengingatkan kembali bagaimana ketika itu Abu Rizal Bakrie (ARB) hendak maju kembali pada periode kedua. Namun, ARB yang ketika itu dianggap paling solid ternyata juga tidak cukup berhasil untuk kembali menguasai Golkar. "Dulu Abu Rizal aja paling solid, paling kuat aja, kita melawan. Ini partai kader," ujarnya.
Ia menegaskan Partai Golkar merupakan partai yang terbuka untuk seluruh kader. Yorrys juga mengaku siap berdiri paling depan jika ada yang bercita-cita memimpin Partai Golkar dua periode. "HMI aja dua tahun, organisasi kader, masak partai kayak gini mau dikuasai," tuturnya.