Ahad 23 Jun 2019 14:13 WIB

Penyebab Kecelakaan Maut Bus vs Minibus Diduga Supir Ngantuk

Mobil minibus sempat oleng dan masuk jalur berlawanan sebelum terjadi tabrakan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Gita Amanda
Kecelakaan lalulintas (ilustrasi)
Foto: Antara
Kecelakaan lalulintas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  UNGARAN -- Musibah kecelakaan yang merenggut enam korban jiwa di ruas jalan nasional Boyolali-Salatiga, Ahad (23/6) sekitar pukul 02.50 WIB, diduga dipicu oleh pengemudi minibus mengantuk. Berdasarkan keterangan saksi dan olah tempat kejadian, mobil berpenumpang delapan orang ini sempat berjalan oleng sebelum terjadi tabrakan, di wilayah Dusun Ngentak, Desa Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Kanit Laka Satlantas Polres Semarang, Ipda Wardoyo yang dikonfirmasi mengungkapkan, secara kronologis kecelakaan maut ini bermula saat Toyota Avanza bernomor polisi B 157 NIK yang dikemudikan oleh korban M Imam Solahudin berjalan dari arah Boyolali menuju Salatiga.

Baca Juga

Saat melintas di lokasi kejadian, mobil Toyota Avanza bercat hitam ini jalannya tidak stabil dan tiba-tiba saja oleng ke arah kanan, hingga melanggar marka jalan dan masuk ke jalur jalan dari arah berlawanan. Pada saat yang sama dari arah Salatiga menuju Boyolali tengah melaju bus PO Rosalia Indah bernomor polisi AD 1451 DF, yang dikemudikan Budi Priyanto (49 tahun).

“Karena jarak yang sudah sangat dekat, tabrakan pun tak dapat dihindarkan,” ungkap Wardoyo.

Akibat kerasnya benturan tersebut, lanjutnya, kondisi minibus yang mengangkut delapan orang penumpang tersebut ringsek, bahkan sebagian badan kendaraan tersebut masuk dan terjepit di bawah bagian depan bus.

Sehingga, para penumpang minibus tersebut sebagian terjepit di antara badan mobil yang ringsek. Proses evakuasi terhadap para korban di dalam mobil ini membutuhkan waktu hampir 2 jam.

Setelah berhasil dievakuasi seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Salatiga. “Rata-rata korban yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka parah pada bagian kepala dan anggota badan bagian atas,” lanjutnya.

Wardoyo juga mengatakan, dugaan sementara, penyebab kecelakaan ini akibat pengemudi minibus yang mengantuk saat berkendara di jalan raya, sehingga saat melaju tidak mampu menguasai kendaraannya.

Karena mobil tersebut sempat oleng dan masuk ke jalur yang berlawanan sebelum terjadi tabrakan. “Kini musibah kecelakaan yang merenggut korban jiwa ini masih didalami dan ditangani oleh Satlantas Polres Semarang,” tandasnya.

Sementara itu, Humas RSUD Kota Salatiga, Nugroho Prasetyaningsih membenarkan, seluruh korban kecelakaan di ruas jalan nasional di wilayah Desa Klero dievakuasi ke RSUD Kota Salatiga.

Dari delapan korban, enam orang di antaranya meninggal dunia seorang mengalami luka parah dan satu korban lagi mengalami luka ringan. “Korban luka berat ditangani di ruang ICU dan korban luka ringan dirawat di IGD, RSUD Kota Salatiga,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, enam penumpang minibus meninggal dunia menyusul terjadinya kecelakaan lalulintas, di ruas jalan nasional Boyolali menuju Salatiga, Ahad dinihari.

Kecelakaan yang terjadi di wilayah Ngentak, Desa Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah ini melibatkan minibus Toyota Avanza bernomor polisi B 157 NIK dengan Bus Rosalia Indah bernomor polisi AD 1451 DF.

Selain merenggut enam korban jiwa, kecelakaan maut ini juga mengakibatkan satu korban luka parah dan satu korban lainya mengalami luka ringan. Semuanya merupakan penumpang minibus nahas tersebut.

Ke-enam korban meninggal adalah M Imam Solahuddin (44) pengemudi Toyota Avanza, warga Warung Jati Timur, Kelurahan Kalibata; Masyhuda Zainuddin (64) warga Jombang, Jawa Timur; M Afandi (61) warga Lamongan, Jawa Timur; Sutarsih (61) warga Lamongan; Diyah Sriwulandari (24) warga Jombang dan Umi Hanik (57) warga Lamongan.

Sementara korban luka berat tercatat atas nama Muslikah (64) warga Lamongan serta Muhammad Nuruddinillah (17) warga Lamongan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement