REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak semua warga Jabar dan seluruh organisasi islam (Ormas) termasuk kader Syarikat Islam (SI) Provinsi Jawa Barat untuk ikut terlibat dalam membangun ekonomi umat. Sebab, Jabar memiliki potensi besar dari segi jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang baik.
"Sekarang (Syarikat Islam) sedang memfokuskan diri pada ekonomi umat, sangat nyambung dengan program provinsi Jawa Barat," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat menghadiri pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-10 Syarikat Islam Provinsi Jawa Barat, akhir pekan ini.
Setelah Muswil ini, Emil mengatakan, ia akan menggelar rapat khusus bagaimana organisasi ini bisa menggerakkan ekonomi Jawa Barat khususnya ekonomi keumatan yang begitu besar. Apalagi, saat ini ada berbagai program ekonomi keumatan yang dihadirkan Pemda Provinsi Jawa Barat untuk mengembangkan ekonomi keumatan, seperti program Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera).
Ia mengatakan program itu memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin mendapat pinjaman kredit melalui berbagai tempat ibadah, seperti masjid dan tempat ibadah lainnya. "Bagi siapa saja warga Jawa Barat, warga Syarikat Islam yang butuh pinjaman ingat program Kredit Mesra," katanya.
Bagi masyarakat ingin mendapatkan kredit Mesra, Emil menjelaskan, dapat datang ke masjid untuk meminta surat rekomendasi dari Ketua DKM. Ia mengatakan surat DKM tersebut akan menjadi syarat mendapatkan pinjaman tanpa bunga dan tanpa agunan dari BJB.
"Bapak/ibu dapat gunakan pinjaman untuk kepentingan ekonomi. Inilah contoh syariat Islam yang kami terapkan dalam pembangunan," kata Emil.
Program lain yang sedang dikembangkan, kata Emil, adalah One Pesantren One Product (OPOP) dan One Village One Company (OVOC). Kedua program ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi pesantren dan desa melalui wirausaha.
Sistem yang diterapkan dalam program ini pihak pemerintah akan mencari dahulu pembeli sebelum memproduksi sebuah produk. Apabila sudah diketahui produk yang diinginkan konsumen, kata dia, maka program OPOP dan OVOC kemudian akan memproduksi barang sesuai dengan permintaan konsumen.
Syarikat Islam melalui Ketum Umum Pengurus Pusat (Laznah Tanfidziyah) Hamdan Zoelva menyampaikan bahwa setelah Kongres SI pada 2015 lalu dakwah ekonomi menjadi visi baru Syarikat Islam saat ini. Bahkan, penguasaan terhadap pasar, industri perbankan, dan bidang ekonomi lainnya menjadi cita-cita luhur SI.
Menurut Hamdan, umat Islam saat ini memiliki masalah dalam bidang ekonomi. Ketimpangan ekonomi terjadi antara orang kaya dan miskin. "Karena itu, visi utama kita adalah Syarikat Islam menjadi organisasi yang memajukan bidang ekonomi," ujar Hamdan.
Muswil SI Jabar kali ini mengambil tema "Dengan Musyawarah Wilayah Syarikat Islam Jawa Barat, Mari Kita Sinergikan Kegiatan Dakwah, Pendidikan, dan Ekonomi Mikro Menuju Pembangunan Maju, Mandiri, dan Berdaya Saing". Muswil digelar mulai 22-23 Juni 2019 di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung.