Jumat 21 Jun 2019 11:28 WIB

33 Rumah Rusak Berat Akibat Gempa Sarmi

Gempa di Kabupaten Sarmi, Papua pada Kamis (20/6) menyebabkan 33 rumah rusak berat

Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa 6,3 Skala Richter yang mengguncang sebagian wilayah pukul 00.24 WIB menyebabkan puluhan rumah rusak berat. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rita Rosita menuturkan ada 33 rumah rusak berat akibat gempa tersebut.

"Karena rumahnya rusak, 33 keluarga mengungsi ke rumah kerabatnya," kata Rita dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (21/6).

Baca Juga

Hingga Kamis (20/6), tim reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sarmi masih menuju Distrik Ismari yang terdampak gempa. Rita mengatakan jika diukur menggunakan skala Mercalli, kekuatan gempa di Kabupaten Sarmi berada pada skala lemah hingga sedang atau skala II hingga V Modified Mercalli Intensity (MMI).

Menurut peta guncangan, kekuatan gempa di wilayah Kotamulia, Kobakma, Karubaga berada pada skala III MMI. Getarannya dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan-akan ada truk berlalu.

Di Burmeso kekuatan gempanya IV MMI. Getarannya dirasakan oleh orang banyak dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta menyebabkan jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi. Di Sarmi kekuatan gempanya pada skala V MMI. Getarannya dirasakan oleh hampir semua penduduk serta menyebabkan barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar bergoyang.

"Gempa dirasakan kuat di Kabupaten Sarmi dengan durasi dua detik hingga tiga detik. Masyarakat dilaporkan dalam situasi panik hingga keluar rumah," tuturnya.

Rita mengatakan gempa juga dirasakan lemah selama satu detik hingga dua detik di Kota Jayapura. BNPB terus memantau dampak dan upaya penanganan darurat pascagempa yang melanda Sarmi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement