Jumat 21 Jun 2019 06:00 WIB

Reaktivasi Jalur Kereta Cibatu-Garut Dilanjutkan

KAI menargetkan jalur kereta beroperasi sampai Wanaraja pada September.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolanda
Pengerjaan bantalan rel dalam program reaktivasi rel kereta (ilustrasi).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Pengerjaan bantalan rel dalam program reaktivasi rel kereta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Proses reaktivasi jalur kereta Cibatu-Garut dilanjutkan usai selesainya arus mudik dan arus balik Lebaran. Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengatakan, pihaknya akan mulai melakukan uji coba dari Stasiun Cibatu hingga Stasiun Wanaraja pada September 2019.

Menurut dia, dalam reaktivasi jalur Cibatu-Garut akan ada tiga stasiun yang akan diaktifkan, yaitu Stasiun Pasar Jengkol, Wanaraja, dan Garut. Sementara stasiun kecil di jalur itu akan diaktifkan pada tahap selanjutnya. 

Baca Juga

"Target bulan September operasi sampai Wanaraja, insya Allah," kata dia, Kamis (20/6).

Edi mengatakan, hingga saat ini pemasangan pemasangan rel belum dimulai. Namun, rel baru sudah dipersiapkan. 

Menurut dia, sebelum memasang rel bantalan yang ada harus diperbaiki terlebih dahulu. Ia menargetkan, pada pekan depan pemasangan rel sudah bisa dilakukan.

Ia menegaskan, tak ada kendala dalam proses reaktivasi jalur kereta Cibatu-Garut. Hanya saja, proses reaktivasi sempat tertunda lantaran adanya pesta demokrasi dan Lebaran.

Menurut dia, jika nanti jalur itu sudah aktif kembali, masyarakat Garut akan semakin mudah memilih transportasi. Pasalnya, jalur itu akan bisa tembus hingga Cikarang, dan bisa dilanjutkan dengan LRT jika ingin melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

Selain itu, perekonomian masyarakat Garut bisa meningkat. Pasalnya, jalur itu juga dimungkinkan untuk dilewati kereta barang. "Nanti kan bukan hanya kereta penumpang, tapi dimungkinkan juga menjadi jalur kereta barang kalau ada produksi dari Garut yang bisa diangkut kereta," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement