REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebuah pesawat milik maskapai Malindo Air nomor OD-301 dengan rute Bandung-Kuala Lumpur tergelincir keluar landasan di Bandara Husein Sastranegara, Kamis (20/6). Pesawat itu tergelincir saat hendak take off.
"Pada pukul 14.13 (WIB) tadi mau melaksanakan take off dari Bandung menuju Kuala Lumpur. Setelah take off dari tower terjadi crash, pesawat keluar landasan dari ujung runway 29 dari line up position, position langsung ke luar runway," kata Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Husein Sastranegara Kolonel Pnb Bonang Bayuaji kepada wartawan.
Ia menuturkan kondisi pesawat dengan posisi seluruh badan di luar landasan. Sementara, setengah sayap sebelah kirinya masih berada di landasan.
Ia mengaku, belum bisa mengungkapkan penyebab pesawat gagal melakukan take off. Namun, berdasarkan keterangan pilot ada gangguan yang terjadi saat pesawat hendak meninggalkan landasan.
"Sementara ini kita belum berani memberikan keterangan lebih lanjut. Setelah line up position keluar landasan langsung aboard. Sehingga posisinya masih di ujung runway 29," ujarnya.
Ia mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan evakuasi dan dokumentasi guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut. Setelah itu, pesawat akan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.
Sementara untuk penumpang dan awak pesawat, ia menyebutkan seluruhnya aman dan selamat. Pesawat tersebut sedianya mengangkut tiga pilot, lima pramugari, dan 114 penumpang.
Exevutive General Manager Bandara Husein Sastranegara Andika Nuryaman menambahkan untuk sementara penerbangan di Bandara Husein Sastranegara ditutup. Penerbangan menuju Bandara Husein Sastranegara akan dialihkan ke bandara terdekat seperri Soekarno Hatta atau Halim Perdana Kusuma. Sementara, pesawat yang akan berangkat dari Bandung dihentikan sementara waktu.
"Kami tidak bisa perkirakan sampai jam berapa. Kenyataannya tim dari KNKR sedang meluncur ke Bandung dan tim dari teknik persiapan evakuasi," tambah Andika.
Ia mengatakan penumpang yang tidak jadi berangkat ada yang direfund tiketnya oleh masing-masing maskapai. Hal itu sesuai dengan standar operasional pelayanan (SOP) di maskapai.