REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengajukan usulan penambahan anggaran untuk tahun 2020 sebesar Rp 17,5 Triliun ke DPR. Usulan tambahan tersebut di luar pagu indikatif tahun 2020 untuk Kementerian Pertahanan yang memperoleh alokasi anggaran terbesar, yakni sebesar Rp 126,9 triliun.
"Ada (usulan tambahan), sekitar Rp 17,5 Triliun," ujar Sekretaris Jenderal Kemenhan Laksamana Madya TNI Agus Setiadji usai rapat kerja dengan Komisi I DPR, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/6).
Agus menyebut pengajuan tambahan anggaran rencananya diperuntukkan untuk kebutuhan TNI di tiga matra baik angkatan darat, laut maupun udara, Kemenhan dan pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).
"Untuk Mabes TNI, Kemhan angkatan, dan salah satunya untuk alutsista," kata Agus.
Agus mengungkap, anggaran tambahan yang diperuntukkkan Kemenhan yakni untuk kebutuhan bela negara dan peningkatan sumber daya manusia.
"Dalam hal ini juga untuk pendidikan latihan. kemudian alutsista, dan untuk di Kemhan otomatis sesuai prioritas kita adalah untuk bela negara,' kata Agus.
Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi mengatakan pengajuan tambahan Rp17,6 triliun oleh Kemenhan baru sebatas usulan Komisi I DPR.
"Itu di luar (Rp126,9 triliun), 17,6T itu usulan tambahan baru disampaikan ke Komisi I DPR," kata Bobby.
Menurut Bobby, usulan tersebut nantinya akan diteruskan Komisi I DPR ke Badan Anggaran DPR untuk dibahas bersama dengan Pemerintah. Karenanya, ia belum dapat memastikan apakah usulan tersebut pasti akan disetujui.
"Komisi I selanjutnya akan menyampaikan ke Badan Anggaran usulan tambahan tersebut. Kalau yang 126 itu kan memang yang sudah di alokasikan dari pemerintah," kata Bobby.
Berdasarkan pos kementerian dan lembaga, pagu indikatif anggaran belanja untuk Kementerian Pertahanan tercatat paling besar. "Pada 2020, Kemenhan bakal memperoleh anggaran sebesar Rp 126,9 triliun.
Angka itu naik bila dibandingkan dengan alokasi anggaran pada 2019 sebesar Rp 106,1 triliun. Adapun pada 2018, belanja pertahanan negara mencapai Rp 107,7 triliun.