Rabu 19 Jun 2019 18:53 WIB

Pemkot Serang Kesulitan Tangani Sampah

Dari 360 ton produksi sampah, hanya sekitar 75 sampai 80 ton sampah yang terangkut.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Andi Nur Aminah
Warga menyaksikan tumpukan sampah yang menimbun makam warga di Kampung Nagrog, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (23/4/2019).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warga menyaksikan tumpukan sampah yang menimbun makam warga di Kampung Nagrog, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (23/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Sebanyak 360 ton sampah dihasilkan setiap harinya di Kota Serang. Namun, hanya sekitar 75 sampai 80 ton sampah saja yang bisa diangkut oleh petugas kebersihan Pemkot Serang ke Tempat Pembuangan Sampah Ahir (TPSA) Cilowong.

"Dengan kapasitas ketersediaan armada yang kita punya saat ini, dan personel kebersihan sebanyak 648, belum bisa mengangkut jumlah sampah sebanyak 360 ton setiap harinya secara keseluruhan," ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkot Serang Ipiyanto, Rabu (19/6).

Baca Juga

Menurutnya keterbatasan jumlah armada tersebut memang menjadi masalah dalam memaksimalkan pengangkutan sampah di Kota Serang. Tapi pihaknya sudah menyiasati dengan penambahan trip atau perjalanan mobil pengangkut sampah.

Berdasarkan data dari DLH Kota Serang, penghasil sampah terbanyak ada di Kecamatan Serang, sebanyak 113,2 ton per hari. Disusul Taktakan sebanyak 72,8 ton, Walantaka 43,7 ton, Cipocok Jaya 42,4 ton, Curug 26,3 ton. Adapun Kecamatan Kasemen, DLH mengaku belum memiliki datanya.

"Persoalannya tidak hanya memindahkan dari satu tempat ke tempat lain, tapi mengurusi dari hulu ke hilir. Masyarakat diharapkan membuang sampah di TPS yang sudah kita siapkan, sehingga mudah untuk di angkut," terangnya.

Tonase sampah itu dihasilkan oleh 645 ribu penduduk Kota Serang, pertokoan, hingga pusat perbelanjaan. Saat siang hari, jumlah orang yang beraktifitas di pusat Ibu Kota Banten itu akan lebih banyak, karena banyak karyawan yang beraktifitas di Kota Serang dari daerah lain.

Kadis DLH Kota Serang ini juga berencana memperluas Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong. Dia mewacanakan perluasan lahan TPSA sebanyak 2,5 Hektar, dari luas lahan saat ini yang berjumlah 14,2 Hektar.

"Saya rencanakan untuk memperluas TPSA Cilowong sekitar 2,5 Hektar, yaitu 1,5 Hektar untuk lahan pendamping, sementara satu hektar lagi untuk lahan edukasi. Jadi TPSA bukan hanya sebagai tempat pembuangan sampah, tapi juga tempat edukasi, seperti pembuatan briket dan pembuatan pupuk dari sampah," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement