Selasa 18 Jun 2019 23:15 WIB

Volume Sampah Kota Bandung Diklaim Menurun

Kesadaran masyarakat Kota Bandung terhadap sampah dinilai meningkat.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Muhammad Hafil
Sampah plastik, ilustrasi
Sampah plastik, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kesadaran masyarakat Kota Bandung pada pengurangan sampah mulai meningkat. Hal ini terlihat dari volume sampah yang dihasilkan tiap harinya tercatat mulai menurun.

Direktur Umum PD Kebersihan Kota Bandung Gungun Saptari mengatakan budaya pengurangan sampah di Kota Bandung perlahan mulai berjalan. Meski belum signifikan sudah ada pengurangan volume sampah sebesar empat persen.

Baca Juga

"Setiap harinya ada 1500 (ton) timbulan sampah. Ada yg diolah dengan jadi diangkut ke TPA sekitar 1300an (ton) rata-rata. Itu data di akhir 2018. Nah kita menggunakan perbandingan data tahun lalu ada penurunan empat persen data dari Januari sampai Maret," kata Gungun di Balai Kota Bandung, Selasa (18/6).

Gungun mengatakan sejak beberapa tahun ke belakang pemerintah terus berupaya menggaungkan berbagai program dan gerakan pengurangan sampah. Baik di tingkat kota maupun nasional. Di Kota Bandung juga berbagai program digulirkaj untuk mendukung pengurangan sampah yang dihasilkan dan dibuang ke TPA.

Sejak memiliki wali kota baru pada 2018 lalu, lanjut dia, program Kangpisman atau singkatan dari Kurangi Pisahkan Manfaatkan menjadi salah satu program unggulan untuk menekan volume sampah. Edukasi dan program lainnya juga terus digaungkan oleh pemerintah kepada masyarakat.

Ia menilai program-program tersebut mulai memperlihatkan dampak positif. Masyarakat juga semakin sadar untuk mengurangi sampah.

"Kalau budaya kita sudah rasakan itu banyak orang mulai kurangi sampah, orang pakai tumblr, gerakan pengurangan sedotan," ujarnya.

Ia menambahkan program Kangpisman juga direspon sangat positif oleh masyarakat Kota Bandung. Ini dilihat dari semakin banyaknya bank sampah yang mengaplikasikan pemilahan sampah agar bisa didaur ulang. Di sosial media juga banyak warga yang mengunggah foto-foto penerapan Kangpsiman di lingkungannya.

Ia mengaku belum bisa memastikan pengurangan sampah menjadi dampak dari program Kangpisman. Namun ia memastikan pengurangan sampah dikarenakan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat ditunjang dengan berbagai program pengurangan sampah yang dibuat Pemkot Bandung.

Pemkot Bandung, kata dia, akan terus memaksimalkam program untuk terus mengurangi jumlah sampah. Sebab meski ada pengurangan, masih banyak juga masyarakat yang belum sadar akan pentingnya mengurangi sampah.

"Target tahun ini masih terus kampanye dulu. Pertama petugas RW belum semua teredukasi, kedua masyarakat juga harus ada pendampingan yang kita lakukan di beberapa kawasan," tuturnya.

Ia berharap volume sampah di Kota Bandung ini semakin berkurang ke depannya. Sehingga sampah tidak lagi menjadi masalah utama di Kota Bandung.

Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung Sofyan Hernadi menambahkan Pemkot Bandung memiliki target pengurangan sampah hingga jangka panjang. Selama enam tahun ke depan ditargetkan pemgurangan sampah di Kota Bandung mencapai 34,34 persen.

"Target pengurangan sampah tahun 2019 ini dari potensi sampah rumah tangga 584.574 ton pertahun bisa berkurang 20 persen atau 116.915 ton dalam satu tahun," kata Sofyan.

Target ini, kata Sofyan, terus ditingkatkan setiap tahunnya. Seperti pada tahun 2020 ditargetkan sampah berkurang 22 persen hingga pada 2025 ditargetkan 34,34 persen

Ia menyebutkan data dari DLHK timbulan sampah Kota Bandung rata-rata mencapai 1.477 ton perharinya. Dari jumlah sampah tersebut, sebagian besar merupakan sampah organik.

"Sampah organik sebesar 63 persen atau sekitar 930 ton. Sampah jenis ini diolah di pengomposan, dengan 3R dan yang dibuang ke TPA sebesar 54,7 persen. Kemudian ada sampah daur ulang sebesar 23 persen atau 340 ton yang diangkut ke TPA sebesar 11,3 persen. Sementara sampah B3 sebesar 14 persen atau 207 ton," tuturnya.

Ia menambahkan dengan semakin dimasifkannya Kangpisman diharapkan target pengurangan sampah tersebut bisa tercapai. Pembentukan bank sampah juga semakin diperbanyak untuk mendukung pengurangan dan daur ulang sampah.

Ia menyebutkan saat ini ada 189 bank sampah di Kota Bandung dengan jumlah nasabah yang semakin meningkat hingga saat ini sebesar 3.309 orang. Dari jumlah tersebut sampah yang ditukarkan mencapai 46,21 ton setiap harinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement