Selasa 18 Jun 2019 17:00 WIB

14 Korban Luka Kecelakaan Bus di Tol Cipali Masih Dirawat

14 korban itu terluka berat dan ringan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan identifikasi bus Safari Lux Salatiga yang mengalami kecelakaan di tol Cipali KM 151, Majalengka, Jawa Barat, Senin (17/6/2019).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan identifikasi bus Safari Lux Salatiga yang mengalami kecelakaan di tol Cipali KM 151, Majalengka, Jawa Barat, Senin (17/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Sebanyak 14 korban luka dalam kecelakaan maut di KM 150.900 Tol Cipali, hingga kini masih dirawat di RS Mitra Plumbon, Cirebon, Selasa (18/6). Salah satu korban itu adalah seorang pria berinisial A (29 tahun), penumpang yang diduga menyerang dan berusaha merebut kendali sopir bus Safari hingga menyebabkan kecelakaan tersebut.

‘’14 korban luka itu baik luka berat maupun luka ringan,’’ ujar Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP Atik Suswanti, saat menjenguk para korban di RS Mitra Plumbon Cirebon, Selasa (18/6).

Baca Juga

Selain 14 korban itu, ada dua korban luka lainnya yang masih dirawat di RSUD Cideres, Kabupaten Majalengka.

Atik menjelaskan, salah satu korban luka berat yang masih dirawat di RS Mitra Plumbon adalah A  (29), warga Desa Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Saat ini, Amsor masih dirawat di ruang ICU.

Seperti diketahui, kecelakaan beruntun terjadi antara antara bus Safari dengan tiga kendaraan lainnya di KM 150.900 Tol Cipali Kabupaten Majalengka, Senin (17/6) sekitar pukul 01.00 WIB. Peristiwa itu menyebabkan 12 korban tewas dan 43 lainnya terluka.

Atik mengatakan, kecelakaan itu bermula saat seorang penumpang berinisial A memaksa sopir bus Safari untuk berhenti dengan cara mengambil alih secara paksa kemudi. Pengemudi bus akhirnya hilang kendali sehingga bus menyebrang ke jalur berlawanan dan terjadi kecelakaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement