Selasa 18 Jun 2019 16:26 WIB

56 Penerbangan Bandara Husein Pindah ke Kertajati

Pesawat baling-baling dan penerbangan internasional tetap di Husein.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Pekerja membersihkan ruang pengambilan bagasi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja membersihkan ruang pengambilan bagasi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Pemindahan penerbangan pesawat jet dalam negeri dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, dipastikan paling lambat 1 Juli 2019. Semua pihak yang terkait pun telah melakukan persiapan untuk pemindahan tersebut.

Hal itu diungkapkan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, saat melakukan kunjungan kerja ke BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka, Selasa (18/6). Dalam kunjungannya itu, menteri menggelar rapat kesiapan rencana pemindahan tersebut dengan berbagai pihak terkait, seperti Angkasa Pura (AP) II, Airnav Indonesia, maupun Pemprov Jabar.

Baca Juga

‘’Kita rencanakan paling lambat 1 Juli, karena bertahap ada yang tanggal 20, 23 dan paling lambat (1 Juli) di sini ada 28 take off, 28 landing, berarti 56 (penerbangan) yang pindah ke Kertajati, yaitu semua pesawat jet dalam negeri,’’ kata Budi.

Sedangkan di Bandara Husein, lanjut Budi, pesawat yang akan beroperasi di bandara tersebut adalah semua penerbangan ke luar negeri dan jenis pesawat propeller rute domestik Jawa. Dia menyebutkan, jumlah penerbangan ada sekitar 32 take off (keberangkatan) dan 32 landing (kedatangan) sehingga totalnya ada 64 penerbangan. ‘’Itu bagian yang sudah kita sepakati,’’ terang Budi.

Hal senada diungkapkan Dirjen Perhubungan Udara, Polana B Pramesti. Dia menjelaskan, penerbangan dengan menggunakan propeller dan penerbangan internasional akan tetap di Bandara Husein Sastranegara Bandung.

‘’Yang menggunakan jet, akan pindah ke Kertajati,’’ kata Polana.

Penerbangan yang pindah ke Kertajati itu antara lain rute Banjarmasin, Bali, Kualanamu, Lombok, Pekanbaru, Pontianak, dan sebagian Ujung Pandang. Untuk maskapai penerbangannya di antaranya Garuda Indonesia, Air Asia, Lion Air, Citilink dan Sriwijaya.

Polana pun menyatakan di BIJB Kertajati masih dimungkinkan untuk penambahan rute baru. Pasalnya, slot di Kertajati masih cukup banyak.

Dalam kesempatan yang sama, Dirut AP II, Awaludin, menyatakan, sebagai operator bandara, pihaknya siap melakukan penataan operasi bandara. Bahkan, penataan akan dilakukan satu kesatuan yang terintegrasi untuk Bandara Husein, Kertajati, Sukarno Hatta dan Halim. ‘’Jadi kita akan tata empat sekaligus,’’ kata Awaludin.

Awaludin menyebutkan, ada empat area yang dilakukan penataan. Yaitu fasilitas, infrastruktur, sistem operasi bandara bersama Airnav dan maskapai, serta kecukupan SDM dan petugas pelaksana operasi bandara.

Dirut AirNav Indonesia, Novi Riyanto, mengaku siap melayani penerbangan yang dipindahkan ke Kertajati. Pihaknya juga akan menata ruang udaranya.

‘’Kita konsentrasi melayani pesawat udara sebaik-baiknya, seaman-amannya,’’ kata Novi.

Novi menilai, bandara di Bandung tidak akan bisa berkembang maksimal karena kotanya juga berkembang. Karena itu, Bandara Kertajati bisa menerima limpahan kebutuhan masyarakat di Jabar dan Jakarta.

‘’Secara SDM, SOP dan prosedur safety sudah kita siapkan dan sesegera mungkin sudah bisa dioperasikan pada kesempatan pertama. Bahkan bila dibutuhkan 24 jam, bandara ini siap, personil kami dengan AP II juga sudah siap,’’ tegas Novi.

Wakil Gubernur Jabar, Uu Rhuzanul Ulum, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang sudah memberikan progress untuk pemanfaatan BIJB Kertajati. Dia mengungkapkan, operasional bandara itu sangat dinantikan masyarakat Jabar.

‘’(Soal akses ke bandara?) Itu sudah dibicarakan, Insya Allah semuanya akan selesai dan beres, tidak ada masalah di masa depan. (Targetnya?) bertahap. Tapi minimal bisa operasional,’’ kata Uu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement