Senin 17 Jun 2019 16:24 WIB

Desakan Percepatan Munas, Ace Minta Kader Bersabar

Masih ada banyak agenda nasional yang lebih penting untuk dilakukan oleh Golkar.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Ace Hasan Syadzily
Foto: Republika/Prayogi
Ace Hasan Syadzily

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menilai wajar adanya desakan terkait percepatan musyawarah nasional (munas) dari kalangan kader muda Partai Golkar. Namun, Ace meminta semua pihak untuk bersabar hingga Desember 2019 mendatang.

"Ya pertama bahwa sesuai dengan amanat dari munaslub 2017 bahwa munas sesuai dengan ADART akan dilaksanakan pada bulan desember 2019. Jadi sebaiknya para kader muda Partai Golkar sebaiknya bersabar," kata Ace di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (17/6).

Baca Juga

Menurutnya, masih ada banyak agenda nasional yang lebih penting untuk dilakukan dalam waktu dekat ini. Salah satunya, persoalan sidang Mahkamah Konstitusi (MK) baik itu penyelesaian sengketa pileg maupun pilpres.

"Atau penetapan pimpinan DPR, DPRD Kota dan Provinsi dan juga saya kira lebih penting pelantikan presiden," ujarnya.

Selain itu, ia juga menganggap desakan percepatan penyelenggaraan munas tersebut karena perolehan Partai Golkar yang dianggap paling buruk adalah tidak benar. Sebab, perolehan kursi Partai Golkar pada Pemilu 2019 berada di urutan kedua.

"Barometer yang paling mendasar dari pileg adalah kursi di DPR. Kursi di legislatif dan hari ini insyallah Partai Golkar akan tetap menjadi pemenangan kedua dan diperkirakan kita akan dapat 85 kursi dibawah PDIP," ucapnya.

Selain itu, ia pun mendukung agar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk melanjutkan kepemimpinannya pada periode selanjutnya. Menurutnya, ada banyak agenda yang belum selesai yang perlu sinergitas antara Airlangga dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Jadi sejauh ini Partai Golkar dibawah kepemimpinan Pak Airlangga telah mampu mensinergikan kekuatan dan konsolidasi politik untuk memastikan Partai Golkar bersama pemerintahan Jokowi-Maruf itu harus sejalan beriringan," tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement