Ahad 16 Jun 2019 22:29 WIB

Polres Cirebon Dalami Temuan Bahan Peledak Aktif

Bahan peledak diserahkan oleh warga ke Polres Cirebon.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andri Saubani
Mapolres Cirebon Kota (ilustrasi)
Foto: dok
Mapolres Cirebon Kota (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Jajaran Polres Cirebon Kota masih mendalami temuan bahan peledak aktif di dalam kaleng. Bahan peledak itu diserahkan oleh warga yang menemukannya di tempat pembuangan sampah sementara (TPS) Sukalila, Kota Cirebon, Sabtu (15/6) malam.

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy, menjelaskan, benda tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung berinisial Y, di TPS Sukalila. Karena tak curiga, kaleng berisi bahan peledak tersebut dibawa pulang ke rumahnya di daerah pesisir Samadikun.

Teman Y, yang berinisial A, kemudian melihat benda tersebut dan menduga bahwa benda itu merupakan bahan peledak. Mereka akhirnya membawa benda tersebut ke Mapolres Cirebon Kota.

"Saat mendapat laporan itu, benda tersebut kami tempatkan di tempat yang aman, kita police line, dan kita koordinasi dengan Jibom (penjinak bahan peledak Batalyon C Pelopor Satbrimobda Polda Jabar)," ujar Roland.

Petugas Jibom yang datang langsung mengevakuasi benda tersebut. Mereka pun memastikan bahwa benda tersebut merupakan bahan peledak yang masih aktif.

"Iya, bahan peledak, masih aktif. Sekarang sudah dibawa (oleh tim Jibom)," terang Roland.

Roland menjelaskan, dari identifikasi awal, ada dua jenis bahan peledak di lima kaleng yang ditemukan oleh warga tersebut. Satu benda dalam kaleng yang bentuknya mirip kaleng cat semprot, isinya mirip seperti granat. Sementara sisanya yang empat kaleng bahan peledak jenis lain.

Roland mengatakan, pihaknya masih terus mendalami kasus tersebut. Pihaknya juga sudah meminta keterangan dari dua orang warga yang menemukan dan membawa barang bukti itu ke Mapolres Cirebon Kota.

Ketika ditanyakan kemungkinan keterkaitan temuan bahan peledak itu dengan aksi-aksi teror ataupun jaringan teroris, Roland menyatakan, hingga kini belum mengarah ke hal tersebut. Meski demikian, pihaknya tetap waspada.

"Dalam kondisi apapun kami selalu waspada," tegas Roland.

Roland menambahkan, ada beberapa kemungkinan dibalik temuan benda tersebut. Salah satu kemungkinannya adalah benda-benda tersebut merupakan barang bekas yang kemudian ditemukan seseorang dan dibuang di tempat sampah. Indikasi tersebut, didasarkan kepada laporan benda-benda serupa di daerah lain.

"Sering juga ditemukan di daerah lain, bukan hanya di sini," tandas Roland.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement