Ahad 16 Jun 2019 14:44 WIB

Merapi Muntahkan 107 Lava Pijar di Pekan Kedua Juni

Aktivitas guguran lava pijar yang dikeluarkan Gunung Merapi terbilang tinggi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ratna Puspita
Suasana puncak Gunung Merapi di kawasan Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (13/6/2019).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Suasana puncak Gunung Merapi di kawasan Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (13/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Aktivitas guguran lava pijar yang dikeluarkan Gunung Merapi terbilang tinggi pada pekan kedua Juni 2019. Sebab, 107 guguran lava pijar sudah dimuntahkan selama 14 hari terakhir.

Angka itu jauh jauh lebih banyak dibandingkan periode yang sama pada Mei 2019. Selama 14 hari pertama Mei, ada 52 guguran lava pijar atau lebih dari setengah catatan Juni.

Baca Juga

Kondisi serupa terlihat pada pekan kedua April 2019. Selama 14 hari pertama April, ada 51 guguran lava pijar dimuntahkan Gunung Merapi yang sangat jauh jika dibandingkan selama Juni.

Dua pekan terakhir, total guguran lava pijar harian terbanyak tercatat pada 9 Juni 2019. Tercatat ada 23 guguran lava pijar yang jauh lebih banyak dari 8 Juni 2019 dengan 19 guguran.

Sedangkan, guguran lava pijar dengan jarak luncur terjauh terjadi pada 1 Juni 2019 dengan 1.100 meter. Artinya, hanya 4 dan 14 Juni 2019 Gunung Merapi tidak mengeluarkan guguran lava pijar.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan, satu pekan terakhir cuaca sekitar Gunung Merapi cerah pada pagi dan malam. Sedangkan, pada siang dan sore cuaca kerap mendung dan berkabut.

Untuk visual lain, asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal bertekanan lemah. "Tinggi maksimum 250 meter teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang pada 8 Juni 2019 pukul 06.09 WIB," kata Hanik, Jumat (14/6) sore.

Untuk kegempaan, tercatat 18 gempa hembusan, lima gempa vulkanik dangkal, 25 gempa fase banyak, 17 gempa frekuensi rendah, lima gempa tektonik dan 210 gempa guguran. Namun, secara deformasi Gunung Merapi yang dipantau menggunakan Electronic Distance Measurement (EDM) dan Global Positioning System (GPS) pekan ini tidak menunjukkan perubahan signifikan.

Selain itu, pekan ini tidak dilaporkan terjadi hujan dan lahar. Termasuk, tidak terjadi penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

"Kubah lava saat ini dalam kondisi stabil dengan laju pertumbuhan yang masih relatif rendah, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi dan ditetapkan dalam tingkat aktivitas waspada," ujar Hanik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement