Ahad 16 Jun 2019 13:37 WIB

Mahasiswa UMP Ciptakan Celana Balita Impur

Celana bagi balita Impur yang berbakat memiliki kaki berbentuk X atau O.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Gita Amanda
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Foto: wordpress.com
Universitas Muhammadiyah Purwokerto

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Tiga Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dari Fakultas Kesehatan dan Kedokteran, menciptakan celana bagi balita yang berbakat memiliki kaki berbentuk X atau O. Ketiga mahasiswa tersebut terdiri dari Kurnia Pristiyani dari Keperawatan S1, Renaldi Mahesa Putra dari Keperawatan S1 dan Falah Dinar dari Fakultas Pendidikan Dokter.

''Kami membuat celana khusus bagi balita yang berbakat memiliki kaki impur (berbentuk X atau O), dengan bimbingan dosen pembimbing Umi Sulikhah dari Prodi Keperawatan,'' jelas Kurnia, Sabtu (15/6).

Dia menyebutkan, selama ini banyak orang tua yang tidak terlalu peduli dengan kondisi anaknya yang memiliki kaki impur. Bisa jadi karena alat terapi yang dibeli cukup mahal. Namun dengan celana yang dibuat ini, biaya yang dikeluarkan orang tua menjadi lebih murah.

Menurutnya, kemungkinan pertumbuhan tulang kaki balita akan berbentuk X atau O, sebenarnya sudah bisa dideteksi ketika balita mulai belajar berjalan. Setelah mengetahui hal ini, mestinya orang tua balita mulai peduli untuk memperbaiki kondisi kaki balita.

''Jangan biarkan kondisi kaki balita tetap dalam kondisi tersebut, karena bisa membuat anak tersebut kelak rendah diri. Sebaiknya, terapi kondisi kaki seperti ini dilakukan saat anak masih dalam kondisi balita,'' katanya.

Celana balita yang dibuat mahasiswa UMP tersebut, diberi nama Thepagen yang merupakan akronim Therapy Pants Gen Varum dan Valgum. Produk celana Thepagen menggunakan bahan katun, dimana pada bagian atas lutut hingga mata kaku dibuat kencang dengan menggunakan busa dan perekat di dalamnya.

''Pada penyakit tulang fase awal, penggunaan alat penyangga (brace/splint) memang menjadi cara paling tepat untuk memperbaiki sudut varus proksimal tibia. Kondisi paling baik untuk memperbaiki kondisi tulang kaki, adalah pada usia di bawah 3 tahun,'' katanya.

Demikian juga dengan celana thepagen yang dibuat mahasiswa UMP, celana ini juga dibuat memiliki semacam penyangga pada bagian atas lutut hingga mata kaki. ''Untuk hasil yang lebih baik, alat penyangga ini digunakan 23 jam sehari selama 2 tahun, atau tergantung derajat angulasi varus,'' katanya.

Renaldi, mahasiswa lainya, mentebutkan celana terapi thepagen yang dibuatnya diciptakan agar balita tidak merasa terganggu saat mengenakan celana ini. ''Meski mengenakan celana Thepagen, balita akan tetap merrasa nyaman untuk beraktivitas,'' jelasnya.

Dia juga menjamin, celana thepagen yang dibuatnya memiliki kontruksi sangat kuat sehingga mudah digunakan, bahan yang berkualitas tinggi, aman, warna yang menarik dan harga yang terjangkau. ''Para orang tua yang membutuhkan, bisa menghubungi kami bila ingin membeli produk ini,'' jelasnya.

Dosen pembimbing Dr Umi Solikhah, mengatakan hasil inovasi ketiga mahasiswanya ini akan sangat membantu masyarakat dalam memberikan solusi bagi anak-anak dengan permasalahan bentuk kaki X atau O. ''Selain nyaman dikenakan, juga produk celana thepagen dijual dengan harga yang terjangkau,'' jelasnya. n eko widiyatno

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement