Jumat 14 Jun 2019 17:43 WIB

Dishub Surabaya Luncurkan Aplikasi Transportasiku

Aplikasi Transportasiku menyediakan informasi seputar arus lalu lintas dan layanan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolanda
Petugas menunjukkan aplikasi 'Transportasiku' milik Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
Foto: Pemkot Surabaya
Petugas menunjukkan aplikasi 'Transportasiku' milik Dinas Perhubungan Kota Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya meluncurkan sebuah aplikasi bernama Transportasiku. Aplikasi ini terinspirasi dari Singapura yang mengembangkan satu aplikasi untuk memberikan pelayanan dalam bidang transportasi dan arus lalu lintas di negaranya.

Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajat mengatakan, sebenarnya Dishub Surabaya sudah banyak mengembangkan aplikasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat di berbagai bidang transportasi. Berbagai platform itu diantaranya Gobis untuk Suroboyo Bus, Go Parkir untuk mengetahui slot parkir dan data-data parkir, e-Dishub, dan aplikasi lainnya.

Baca Juga

“Berbagai aplikasi ini mungkin terlalu banyak ya. Maka kita kembangkan Transportasiku ini untuk semua. For all. Satu aplikasi untuk semua, baik untuk kendaraan pribadi, dan angkutan umum, serta arus lalu lintas di Kota Surabaya,” kata Irvan di Park And Ride Mayjen Sungkono Surabaya, Jumat (14/6).

Irvan menjelaskan, melalui aplikasi ini, masyarakat bisa mendapatkan informasi tentang Suroboyo Bus terdekat, halte, slot lokasi parkir, jalur sepeda. Masyarakat juga dapat melihat langsung streaming CCTV yang menampilkan kondisi terkini arus lalu lintas di suatu jalan tertentu. Artinya, aplikasi ini memuat semua aplikasi yang sebelumnya dikembangkan Dishub Surabaya.

“Aplikasi ini sudah bisa diunduh di Playstore, karena sudah kami launching pada Hari Jadi Kota Surabaya ke-726 pada 31 Mei 2019,” ujar Irvan.

Irvan menjelaskan, platform ini memang masih trial dan akan terus dikembangkan dan disempurnakan ke depannya. Namun begitu, ia mengakui, sejak diluncurkan hingga saat ini tanggapan masyarakat sangat positif dan banyak yang mengapresiasi. Sehingga, hal itu menjadi cambuk bagi Dishub Surabaya untuk terus mengembangkan aplikasi ini.

“Satu minggu lalu, yang mengunduh aplikasi ini sudah 500 pengguna, kami optimistus akan terus bertambah setelah gencar disosialisasikan,” kata dia.

Ia juga memastikan, dalam satu atau dua bulan ke depan, pihaknya akan mengembangkan notifikasi atau semacam peringatan ketika ada jalan yang ditutup, jalan macet, dan ada kegiatan yang menutup jalan atau menghambat jalan. Dengan adanya aplikasi ini, maka kondisi itu akan bisa terinformasikan di handphone masyarakat.

"Sehingga apabila sudah mengetahui ada kemacetan, maka masyarakat bisa mengambil jalur lain untuk bepergian ke tujuan mereka masing-masing. Ini yang paling penting, karena masyarakat butuh informasi itu tentang kawasan-kawasan atau jalur yang macet,” ujar Irvan.

Selama ini, lanjut dia, Dishub Surabaya sudah menerapkan papan informasi digital atau Variable Message Sign (VMS) di beberapa traffic light di Surabaya. Di antaranya ada di Jalan Ahmad Yani Frontage, traffic light Kebun Binatang Surabaya, dan juga Alfalah. Namun, penggunaan papan informasi digital itu biayanya sangat mahal untuk pembangunan fisik dan listriknya.

“Nah, karena kami yakin masyarakat Surabaya sudah banyak yang pegang gadget, maka kami ubah menjadi platform aplikasi ini. Masyarakat Surabya ini sudah menjadi masyarakat digital, sehingga kami optimis dengan satu smartphone, maka kebutuhan semua dalam bidang transportasi bisa dipenuhi,” kata Irvan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement