REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Jumlah penumpang pesawat udara baik rute domestik maupun internasional, yang tercatat melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada periode Januari-Mei 2019 mengalami penurunan. Jumlahnya yakni 53.221 jiwa atau turun sekitar satu persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Untuk pertama kalinya sepanjang tahun ini, catatan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat udara mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahuan 2018," kata General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Haruman Sulaksono, di Mangupura, Kamis (13/6).
Pada periode Januari-Mei 2019, tercatat sebanyak 9.018.541 orang penumpang dilayani di Bandara Ngurah Rai dan telah terangkut menggunakan 61.180 unit pesawat udara. Sedangkan pada periode yang sama pada 2018, tercatat 9.071.762 penumpang yang keluar masuk Bali melalui Bandara Ngurah Rai.
Selain itu, untuk perbandingan statistik pergerakan pesawat udara antara periode Januari-Mei 2019 dengan Januari-Mei 2018 juga terjadi penurunan jumlah pergerakan pesawat udara sebesar lima persen atau 3.362 pergerakan. Meskipun begitu, Haruman Sulaksono mengatakan, pihaknya mencatat beberapa hal yang sangat positif, terutama dalam catatan pertumbuhan penumpang dari rute internasional.
Ia menjelaskan, dari total penumpang pada periode lima bulan pertama 2019, sebanyak 58,9 persennya adalah penumpang dari rute internasional atau sebanyak 5.315.090 orang penumpang merupakan penumpang rute internasional dan 3.703.415 orang penumpang dari rute domestik.
Sedangkan untuk periode Januari-Mei 2018, porsi perbandingan antara jumlah penumpang rute internasional dengan rute domestik adalah 52,5 persen berbanding 47,5 persen. Jumlah penumpang dari masing-masing rute adalah 4.759.573 berbanding 4.312.189 jiwa.
"Apabila dilihat dari statistik, penumpang rute internasional sejauh ini mengalami pertumbuhan yang sangat baik jika dibanding dengan periode lima bulan pertama tahun 2018 lalu. Angka pastinya tumbuh sebanyak 555.517 orang penumpang atau 11,7 persen," katanya
Meningkatnya pertumbuhan penumpang rute internasional itu, menurut dia, salah satunya karena didukung beberapa maskapai yang membuka rute penerbangan baru. Seperti Garuda Indonesia rute London-Bali, VietJet rute Ho Chi Minh City-Bali dan Malindo Air rute Adelaide-Bali.
"Rute-rute yang semakin memperluas konektivitas Bali ini menjadi salah satu katalis meningkatnya penumpang rute internasional," ujar Haruman.
Ia menambahkan, selain penumpang, jumlah pergerakan pesawat rute internasional juga mengalami pertumbuhan yang cukup positif. "Sejalan dengan jumlah penumpang, jumlah pergerakan pesawat rute internasional juga tumbuh signifikan. Dibanding periode Januari-Mei tahun 2018, tahun ini ada pertumbuhan sebanyak 748 pergerakan, atau tumbuh sekitar 8,2 persen," ujarnya.
Terkait pertumbuhan penumpang secara keseluruhan, pada semester kedua tahun ini diyakini akan semakin banyak penumpang yang dapat layani di Bandara Ngurah Rai, Bali.
"Akhir bulan ini, di belahan bumi bagian utara akan mulai memasuki awal musim panas. Untuk penumpang rute internasional, musim ini merupakan periode puncak kedatangan bagi para penumpang untuk menghabiskan masa libur di Bali. Kami yakin akan terjadi peningkatan jumlah penumpang yang signifikan," kata Haruman.