Kamis 13 Jun 2019 18:47 WIB

Dinas KUK Jabar Upayakan UMKM Naik Kelas

Dinas KUK Jabar akan merekrut sebanyak 2.500 UMKM naik kelas,

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Kepala Dinas Koperasi KUK Jawa Barat, Kusmana Hartadji, memberikan pengarahan pada Bimtek yang diikuti oleh 200 pendamping UMKM Juara, Kamis (13/6)
Foto: Foto: Istimewa
Kepala Dinas Koperasi KUK Jawa Barat, Kusmana Hartadji, memberikan pengarahan pada Bimtek yang diikuti oleh 200 pendamping UMKM Juara, Kamis (13/6)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat sangat serius mengupayakan UMKM naik kelas. Bimbingan Teknis (Bimtek) pun diberikan kepada para pendamping UMKM Juara sebagai upaya penyiapan SDM para pendamping dalam mengembangkan dan membantu pelaku usaha agar leih meningkatkan kinerja usahanya.

Menurut Kepala Dinas Koperasi KUK Jabar Kusmana Hartadji, Bimtek kali ini diikuti oleh 200 pendamping UMKM Juara dan terbagi dalam dua gelombang. Setiap gelombang terdiri dari 100 pendamping dan dilaksanakan di Hotel Haris Fox Lite Metro Bandung pada 11-12 Juni untuk gelombang pertama sementara gelombang kedua ada 12-13 Juni 2019. 

“Terpenting melalui Bimtek ini adalah penyamaan persepsi dari para pendamping," ujar Kusmana kepada wartawan, Kamis (13/6).

Berdasarkan pengalamannya, dia yakin yang terpilih menjadi pendamping adalah orang-orang yang kompeten dibidangnya. Mereka, menjadi pendamping UMKM juara melalui proses seleksi yang cukup ketat oleh tim juri yang berlibatkan berbagai komponen seperti akademisi, Kadin, asosiasi dan stakeholder UMKM lainnya.

Selain itu, melalui Bimtek ini juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para pendamping dalam melakukan pendampingan dan pelaporan hasil pendampingan kepada pelaku usaha. 

Adapun narasumber pada Bimtek ini di antaranya Wawan Dhewanto (Akademisi SBM ITB), Meriza Hendri (Universitas Widyatama), Bambang Tris Biantoro (praktisi/ Kadin), Sri Maftuhah (ABGCM Jabar), Edwar Fitri dan Mohamad Ridwan (lembaga pendampingan).

Kusmana mengatakan, pendampingan merupakan bagian dari Program UMKM naik kelas atau UMKM juara Dinas KUK Provinsi Jawa Barat. Para pendamping ini nantinya akan mendampingi UMKM naik kelas hasil seleksi. "Dinas KUK Jabar akan merekrut sebanyak 2.500 UMKM naik kelas," katanya.

Proses  pendaftaran, kata dia, dilakukan melalui online dengan salah satu persyaratannya setiap UMKM harus memiliki omset Rp 300 juta per tahun. Namun, hingga penutupan jumlah yang mendaftar sangat minim. "Kebanyakan UMKM tidak memenuhi persyaratan dengan alasan omzet Rp 300 juta terlalu berat," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, untuk menggenjot target jumlah peserta, program UMKM Naik Kelas mempermudah persyaratan. Jika sebelumnya calon peserta harus memiliki omzet minimal Rp 300 juta per tahun, kini diturunkan menjadi Rp 100 juta.

"Setelah menjadi Rp 100 juta per tahun responnya cukup baik. Pada batch I ini tercapai 1.247 peserta dari target 2.500 UKM sepanjang 2019. Paruh kedua tahun ini akan kembali dibuka batch II," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement