REPUBLIKA.CO.ID, TANA KARO -- Gunung Sinabung di Kabupaten Tana Karo, Sumatra Utara, mengalami erupsi pada Ahad (9/6) lalu. Gunung Sinabung memuntahkan abu vulkanik dengan kolom muntahan mencapai radius 7 ribu meter.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Hendra Gunawan mengatakan sampai Selasa (11/6) aktivitas Gunung Sinabung sudah menurun. Masyarakat bisa beraktivitas dengan normal di luar radius 5 kilometer.
Namun, menurut Hendra, masyarakat di sekitar Gunung Sinabung tetap harus waspada karena sewaktu-waktu gunung tersebut bisa saja kembali erupsi. "Potensi kembali erupsi ada. Tapi sejauh ini di luar radius 5 kilometer aman," jata Hendra.
Hendra menjelaskan, erupsi kali ini, Gunung Sinabung langsung memuntahkan abu vulkanik satu kali dengan jumlah yang banyak. Berbeda dengan peristiwa erupsi Sinabung tiga tahun lalu di mana muntahan abu vulkanik keluar dengan durasi yang lama dan diikuti letusan besar.
Erupsi akhir pekan kemarin, kata Hendra, PVMBG tidak merekam adanya letusan. Penyebabnya kata Hendra kemungkinan karena suara letusan tertutup oleh tebalnya material erupsi.
Hendra menyebut empat hari sebelum kejadian erupsi, Gunung Sinabung memperlihatkan pertanda. Yakni gunung terlihat membengkak. PVMBG menyimpulkan material vulkanik tersebut terkumpul sejak Maret dan April lalu dan baru dimuntahkan bulan ini.
Sekarang, menurut Hendra, kondisi Gunung Sinabung normal. Bila ada semburan gas, dia mengatakan, hanya bersifat eembusan biasa.
Namun, Hendra meminta masyarakat tetap harus waspada. "Potensi erupsi selalu ada, tapi ancamannya sekarang berkurang," ujar Hendra.
Erupsi Gunung Sinabung akhir pekan kemarin menyebabkan 20 desa di Kabupaten Tana Karo terpapar debu vulkanik. Desa-desa tersebut berada di kecamatan Naman Teran, Kecamatan Tiganderket, Kecamatan Payung, sebahagian di Kecamatan Tigabinanga, Kota Berastagi, dan Kecamatan Lau Baleng.
Tiga kabuupaten di Provinsi Aceh juga dikabarkan merasakan dampak abu vulkanik dari erupsi Sinabung. Yakni Kabupaten Simuelue, Kabupaten Aceh Selatan, dan Kabupaten Aceh Tenggara.