Selasa 11 Jun 2019 23:36 WIB

Ribuan Buku Dipindahkan dari Perpustakaan IAIN Ambon

Ribuan buku dipindahkan dari IAIN Ambon akibat bencana tanah bergerak.

Tim peninjau dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meninjau Gedung Pusat Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon yang rusak akibat terdampak pergerakan tanah di kawasan kampus IAIN, Desa Batu Merah, Ambon, Maluku, Ahad (9/6/2019).
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Tim peninjau dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meninjau Gedung Pusat Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon yang rusak akibat terdampak pergerakan tanah di kawasan kampus IAIN, Desa Batu Merah, Ambon, Maluku, Ahad (9/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Ribuan koleksi buku dari gedung Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon yang terkena bencana tanah bergerak atau longsor akibat hujan dengan intensitas tinggi, dipindah ke tempat yang relatif aman.

Rektor IAIN Ambon Hasbullah Toisutta di Ambon, Selasa (11/6), mengatakan ribuan buku dipindahkan dari perpustakaan itu karena sejumlah gedung di IAIN Ambon mengalami kerusakan cukup berat, yakni gedung audiotorium, perpustakaan, laboratorium MIPA dan gedung genset.

"Struktur bangunan perpustakaan dan gedung lainnya sudah hancur dan tidak bisa digunakan lagi sehingga harus dipindahkan," katanya.

Ia mengatakan ribuan buku serta fasilitas perpustakaan dipindahkan dari gedung yang rusak ke gedung training center yang sekaligus menjadi pusat perpustakaan sementara.

Proses pemindahan buku ribuan judul dan koleksi lainnya dilakukan langsung rektor, para dekan, dosen, pegawai, dan mahasiswa dengan memasukkan barang-barang itu ke dalam 600 karung plastik.

"Proses ini sebernarnya telah dilakukan sejak 2 Juni 2019, sedangkan untuk akses online semua buku-buku itu sudah terdata, tapi fisiknya perlu diselamatkan guna pelayanan kepada mahasiswa," katanya.

Hasbullah menyatakan perpustakaan dan buku bagi lembaga perguruan tinggi merupakan "jantung kampus", karena semua mahasiswa pasti datang ke perpustakaan untuk mencari referensi guna membuat tugas maupun skripsi.

"Karena itu kita berupaya untuk menyelamatkan semua aset yang ada di dalam perpustakaan yang bisa kita selamatkan, kalau memang ada yang tidak bisa kita selamatkan lagi ya nanti kita cari jalan lain," kata dia.

Dia mengatakan walaupun dihadapkan dengan tanah retak, proses perkuliahan dan pelayanan kepada mahasiswa tetap berjalan normal.

"Proses perkuliahan di kampus IAIN tetap berjalan, karena sebagian gedung masih bisa digunakan untuk proses belajar dan pelayanan lainnya," kata Hasbullah.

Ia menambahkan proses pemindahan buku dari perpustakan dilakukan setelah rapat seluruh pimpinan IAIN Ambon pada Senin (10/6).

"Kondisi kerusakan gedung perpustakaan dan auditorium mencapai 90 persen, sehingga tidak dapat difungsikan lagi menunggu proses penanganan lanjutan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement