Senin 10 Jun 2019 01:41 WIB

BMKG: Gempa Jayapura Diakibatkan Sesar Aktif Membramo

BMKG mengatakan gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Gempa bumi (ilustrasi)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan hasil analisis atas gempa berkekuatan 5,3 magnetudo di Jayapura, diakibatkan aktivitas sesar aktif Membramo Thrust Belt. BMKG mengatakan gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal.

"Hasil analisis BMKG gempa di wilayah Kabupaten Jayapura awalnya dilaporkan M= 5,4 yang kemudian dimutakhirkan menjadi M= 5,3. Ephisenter berlokasi di darat pada jarak 90 kilometer arah barat kota Sentani," jelas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat triyono, Ahad (10/6).

Baca Juga

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, ia menilai, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal. "(Gempa) ini akibat aktivitas sesar aktif Mamberamo Thrust Belt. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Kabupaten Jayapura ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (thrust fault)," jelasnya.

Hingga pukul 19.20 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement