Ahad 09 Jun 2019 17:26 WIB

Wisatawan Pantai Santolo Garut Capai 87 Ribu

Pesona Pantai Santolo telah dikenal banyak orang sehingga ramai dikunjungi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Ribuan wisatawan masih memadati obyek wisata pantai (ilustrasi)
Foto: dok. Balawista Sukabumi
Ribuan wisatawan masih memadati obyek wisata pantai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Selama musim libur Lebaran, tingkat kunjungan wisatawan di Pantai Santolo, Kabupaten Garut, mengalami peningkatan. Sejak H+2 Lebaran atau Jumat (7/6) hingga H+4 Ahad (9/6), jumlah wisatawan yang mengunjungi pantai di pesisir selatan Jawa Barat itu mencapai 87 ribu orang.

Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasatpolairud) Polres Garut, Tri Andri mengatakan, hingga Ahad sore tercatat ada 30 ribu wisatawan yang memadati Pantai Santolo. Sementara pada Jumat dan Sabtu, masing-masing wisatawan yang berkunjung berjumlah 17 ribu dan 40 ribu. "Sabtu itu jadi puncaknya di Pantai Santolo," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (9/6).

Baca Juga

Menurut dia, pesona pantai di pesisir selatan Kabupaten Garut memang telah dikenal banyak orang. Bukan hanya dari Jawa Barat, melainkan juga dari luar provinsi. Karena itu, merupakan hal yang wajar jika tingkat kunjungan wisata di Pantai Santolo meningkat pada saat libur Lebaran.

Ia mengaku sudah memrediksi peningkatan kunjungan di Pantai Santolo sejak jauh hari. Berbagai antisipasi dilakukan, mulai dari memberikan imbauan, memasang rambu-rambu peringatan, hingga meningkatkan patroli ketika tingkat kunjungan wisatawan meningkat. "Kita tetap melakukan pengawasan terhadap wisatawan dengan cara mengimbau mereka menaati rambu-rambu laut di sana, larangan. Kita juga melakukan patroli laut untuk menjaga, jangan sampai terjadi laka laut (kecelakaan laut)," kata dia.

Tri mengatakan, selama musim libur lebaran kali ini, belum ada kejadian laka laut di Pantai Santolo. Ia berharap, wisatawan dapat selalu waspada dan berhati-hati saat bermain di area pantai. "Tapi sejauh ini alhamdulillah belum ada kejadian. Semoga jangan ada," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement