REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon mengimbau masyarakat agar mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah pulau di Maluku pada beberapa hari ke depan. Kepala Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Ot Oral Sem Wilardi Ambon, Ahad (9/6) mengatakan, potensi hujan tersebut berpeluang terjadi di Pulau Ambon, Pulau Buru dan Pulau Seram.
Dia mengemukakan, berdasarkan hasil analisis klimatologi sejumlah wilayah di Maluku seperti Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat (SBB), Seram Bagian Timur (SBT) dan Buru Selatan, mencapai curah hujan tertinggi pada Juni hingga Agustus 2019.
"Hasil analisa Stasiun Klimatologi SBB mendukung bahwa curah hujan diprakirakan pada Juni hingga Agustus, berada pada kategori menengah hingga tinggi," ujarnya.
Menurut Ot, kondisi atmosfer di sekitar wilayah Maluku berdasarkan analisa satu pekan terakhir menunjukkan keadaan yang cukup labil. Disamping itu kelembaban udara lapisan bawah hingga atas mengindikasikan keadaan yang cukup basah, kecuali di wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), akibat instrusi atau dorongan udara kering dari belahan bumi Selatan.
Sedangkan, angin dengan kecepatan di atas 25 knot atau 48 Km/jam, berpeluang terjadi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya (MBD). Sementara gelombang dengan ketinggian 1,25 hingga 2,50 meter, berpeluang terjadi di laut Seram, perairan Utara Kepulauan Kai dan perairan Utara Kepulauan Aru.
Gelombang dengan ketinggian 2,50 hinga 4,0 meter, berpeluang terjadi di perairan Selatan Ambon, laut Banda, perairan Selatan Kepulauan Kai, perairan Selatan Kepulauan Aru, perairan Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Babar, Kepulauan Sermata, Letti dan Laut Arafuru. "Kami mengimbau masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, jalanan licin atau rusak, pohon tumbang, jarak pandang berkurang, serta potensi gangguan transportasi laut, darat dan udara, akibat angin kencang, hujan deras dan gelombang tinggi," kata Ot.
Ot mengatakan, imbauan kondisi cuaca juga disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para bupati maupun wali kota. Bila terjadi kondisi cuaca ekstrim, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar. Bahkan jika dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.
"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," tandas Ot.
Akibat hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan terjadi pergerakan tanah sehingga empat gedung IAIN Ambon mengalami kerusakan. Tiga jembatan di jalan trans Seram miring maupun ambles dan sejumlah unit rumah di Ambon tertimbun longsor.