REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Sebanyak 268 Kepala Keluarga di Desa Mandor, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat terpaksa mengungsi akibat banjir. Banjir tersebut juga menyebabkan satu korban meninggal dunia.
Berdasarkan data yang dihimpun pihak Polsek Mandor, banjir besar tersebut terjadi akibat hujan deras yang terjadi sejak Jumat (7/6) dan mengaikibatkan tiga dusun, (Dusun Mandor 250 KK, Dusun Kopiang 13 KK dan Dusun Liansipi 5 KK) atau total 268 KK terdampak banjir.
Akibat hujan deras tersebut juga mengakibatkan banjir di Kecamatan Sengah Temila dan tanah longsor di Kecamatan Kuala Behe sehingga berdampak pada lumpuhnya aktifitas masyarakat dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, Sabtu (8/6) malam mendatangi langsung lokasi banjir untuk mengecek langsung kondisi di lapangan. Pada kunjungannya tersebut, Karolin juga mendatangi langsung keluarga korban banjir yang meninggal, Heru Gunawan yang diketahui terseret arus saat mandi dan meninggal dunia.
"Saya atas nama pribadi dan mewakili Pemkab Landak menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya adik kita Heru. Semoga beliau mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan," kata Karolin di Ngabang.
Bupati menyatakan Pemkab Landak akan mengambil langkah penanganan untuk para korban banjir dan meminta masyarakat untuk bersabar atas musibah tersebut.
"Untuk saat ini saya datang langsung guna melihat sejauh mana kondisi banjir yang ada agar bisa mengambil langkah apa saja yang akan kita lakukan dalam penanganannya," kata Karolin.
Pada kunjungannya tersebut,Karolin menyerahkan sejumlah bantuan sembako kepada para korban sekaligus melihat sejauh mana kesiapan petugas yang ada di lapangan, terutama petugas dapur umum yang menyiapkan makanan bagi para korban.
Bupati juga menyerahkan santunan kepada korban banjir yang meninggal kemudian meminta kepada BPPD Landak untuk segera melakukan langkah-langkah penanganan terkait musibah tersebut.