REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Memasuki H+3 Lebaran, kunjungan wisatawan di Pantai Cipatujah dan Pantai Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, mulai didominasi wisatawan lokal yang menghabiskan waktu libur. Pantauan Republika, meski ramai, kendaraan yang terparkir di areal Pantai Cipatujah tak terlalu menumpuk. Sementara wisatawan yang berenang di pantai juga tak terlalu banyak.
Koordinator Pantai Pasanggrahan Cipatujah Sukirman mengatakan, kunjungan wisata ke tempatnya hingga Jumat (7/6) masih terpantau landai. Per Jumat itu, hanya kunjungan wisata ke Pantai Cipatujah hanya sekitar 500 orang.
"Kemarin sampai 700 orang. Sekarang turun karena Jumat. Mayoritas juga wisatawan lokal," kata dia saat ditemui Republika di lokasi, Jumat (7/6) sore.
Menurut dia, kunjungan wisatawan pada musim libur Lebaran di Pantai Cipatujah relatif menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Padahal, harga tiket masuk ke lokasi pantai cukup murah. Pengunjung hanya perlu membayar Rp 6.000 per orang, Rp 1.000 untuk kendaraan roda dua, Rp 2.000 untuk kendaraan roda empat, atau Rp 5.000 untuk bus.
Ia menilai, menurunnya kunjungan wisata ke Pantai Cipatujah dari tahun ke tahun disebabkan banyaknya alternatif pantai lain yang saat ini bermunculan di pesisir selatan Kabupaten Tasikmalaya. Selain itu, tak ada lagi atraksi yang spesial di Pantai Cipatujah. "Menurun dibanding tahun lalu. Apalagi belakangan ada bencana tsunami banyak," kata dia.
Meski menurun dibandingkan musim libur Lebaran tahun sebelumnya, kunjungan wisata di Pantai Cipatujah meningkat jika dibandingkan hari biasa. Sukirman mengatakan, pada hari biasa pengunjung yang datang ke Pantai Cipatujah bisa terhitung dengan jari.
Menurut dia, wisata pantai di Tasikmalaya memang bersifat musiman. Artinya, pengunjung hanya ramai ketika momen libur sekolah atau hari besar. "Hari biasa mah sepi sama sekali. Paling satu-dua orang. Kalau akhir pekan maksimal 100-an orang," kata dia.
Berbeda dengan kondisi di Pantai Cipatujah yang nampak lengang, wisatawan justru menumpuk di Pantai Sindangkerta, yang masih berada di satu kecamatan. Koordinator Pantai sindangkerta Dede Nurjaman mengatakan, hingga Jumat sore setidaknya ada 5.000 wisatawan yang datang ke pantai yang terletak di Desa Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah, itu.
Menurut dia, sejak Kamis (6/6) Pantai Singdangkerta memang mulai dipadati pengunjung. "Kemarin ada 4.000 motor dan 1.500 mobil atau kira-kira 10 ribu orang. Hari ini setengahnya dari kemarin," kata dia.
Ia memrediksi puncak kunjungan ke pantai yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Pantai Cipatujah itu akan terjadi pada Sabtu (8/6). Menurut dia, jumah kunjungan wisatawan bisa mencapai 15 ribu pada puncak liburan tersebut.
Dede mengklaim, wisatawan yang datang ke Pantai Sindangkerta bukan hanya datang dari sekitar Kabupaten Tasikmalaya. Ia memperkirakan, sekitar 50 persen dari pengunjung berasal dari luar kota. "Bukan hanya mereka dari luar kota karena pulang ke Tasik, tapi memang dari luar kota yang sengaja datang ke tempat ini," kata dia.
Menurut dia, alasan kunjungan ke Pantai Sindangkerta lebih besar daripada Pantai Cipatujah adalah arena pantai yang lebih teduh. Jika di Pantai Cipatujah tak banyak terdapat pohon di bibir pantai, di Pantai Sindangkerta pengunjung bisa berlindung dari sengatan sinar matahari di bawah pohon yang hampir tumbuh merata di bibir pantai tersebut.
Selain itu, di Pantai Sindangkerta pengunjung dapat berenang dengan bebas karena ombak di tempat itu lebih tenang. "Jadi tempat berenangnya tenang di kolam alami, gak seperti di Cipatujah yang langsung laut," kata dia.
Untuk masuk ke Pantai Sindangkerta, biaya yang diperlukan sama dengan tiket masuk ke Pantai Cipatujah. Namun, sensasi yang diberikan lebih menawan yang ada di Pantai Sindangkerta.