REPUBLIKA.CO.ID, SUKA MAKMUE— Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) Provinsi Aceh, Teuku Raja Keumangan mengingatkan seluruh masyarakat di Aceh agar menjadikan Hari Raya Idul Fitri sebagai momentum pemersatu seluruh masyarakat di wilayah itu.
"Kita sudah bermaaf-maafan dan berpuasa sebulan penuh. Ini adalah momentum untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan di masyarakat Aceh dalam bingkai NKRI," kata Teuku Raja Keumangan kepada Antara di Jeuram, Jumat (7/6).
Menurut Ketua Raja-Raja Aceh ini, lebaran merupakan hari yang sakral bagi umat Islam karena pada hari raya ini, semua masyarakat saling memaafkan satu sama lain terhadap kekhilafan, kesalahan, baik secara sikap, tutur kata maupun dari segi perbuatan.
Maka, sudah sepatutnya masyarakat Aceh yang dikenal dengan sikap toleransi yang sangat tinggi, harus mewujudkan suasana keberagaman dan meneguhkan persatuan di masyarakat, agar kehidupan berbangsa dan bernegara semakin lebih kuat dan solid.
"Mari kita rajut kebersamaan ini dalam kebinekaan dalam wadah persatuan dan kesatuan bangsa. Karena Aceh adalah bagian dari Negara Republik Indonesia," ujarnya.
Teuku Raja Keumangan yang merupakan cucu ulama kharismatik Aceh, Abu Habib Muda Seunagan ini juga mengajak masyarakat agar tetap teguh mempertahankan penerapan syariat Islam di Aceh, agar tatanan kehidupan masyarakat muslim di wilayah ini semakin lebih baik, maju dan berkembang.
Melalui momentum Idul Fitri, dia juga meminta masyarakat dapat saling memaafkan, tidak ada dendam satu sama lain, dan tetap teguh dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama Islam, serta keyakinan masing-masing.