REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan Monumen Nasional (Monas) masih menjadi tempat wisata favorit masyarakat saat liburan. Sebagian dari mereka ada yang sekadar bermain di lapangan Monas, ada pula yang masuk ke tugu Monas, hingga ke puncak Monas.
Namun, Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas membatasi jumlah dan waktu kunjungan ke puncak Monas. Sehingga hal ini membuat Endrik (38) dan keluarganya sedikit kecewa.
Ia mengatakan, istri, anak, adik, dan keponakannya memang ingin sekali naik ke puncak Monas. Pasalnya, sudah beberapa kali ke Monas, mereka tak berkesempatan naik ke puncak melihat pemandangan Ibu Kota dari ketinggian.
"Sudah sering ke sini, memang kita maunya ke puncak, tapi enggak kebagian tadi, tiketnya dibatasi sampai jam tiga sudah habis," kata warga asal Kabupaten Tangerang itu kepada Republika.co.id, Jumat (7/6).
Dengan logat Sundanya yang khas, ia berharap pihak pengelola menambah waktu dan jumlah pengunjung ke puncak Monas. Kendati demikian, ia mengaku tak bosan untuk berlibur ke Monas.
Endrik pulang saat hujan berhenti mengguyur kawasan Monas sekitar pukul 15.40 WIB. Ia dan keluarga lantas kembali pulang setelah menghabiskan waktu liburan di ibu kota.
"Enggak ke mana-mana lagi, sudah lah langsung pulang ke kampung," kata dia seraya tersenyum.
Pembatasan pengunjung ke puncak Monas memang diterapkan untuk kenyamanan dan keamanan. Sebab, untuk mencapai puncak, pengunjung diangkut menggunakan lift yang memiliki keterbatasan dan kapasitas.
Pembatasan pengunjung menuju puncak tugu Monas dibatasi hanya pada pukul 08.00-17.00 WIB. Sementara untuk malam hari dari 18.30 hingga 21.30 WIB. Penjualan tiketnya dihentikan apabila kuota pengunjung menuju puncak sudah terpenuhi sekitar 2.000 orang.
Berdasarkan data Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas, dari pukul 05.00 sampai 15.00 WIB tercatat 46.711 orang. Sementara dari jumlah tersebut, 6.500 di antaranya memasuki Tugu Monas. Sementara kawasan Monas hanya buka sampai 22.00 WIB.
"Jumlah pengunjung yang memasuki kawasan Monas dari pukul 05.00 sampai dengan 15.00 berjumlah 46.711 orang," ujar Kepala UPK Monas Munjirin kepada Republika.co.id.