REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti menyatakan, lebaran merupakan salah satu tanggal yang sangat penting di dalam tradisi Nusantara. Karena, menurutnya, lebaran merupakan salah satu upaya untuk mengembalikan semangat dan menjadi perekat bagi seluruh bangsa.
"Saya berharap setelah berkumpul kembali dengan keluarga, jiwa dan pikiran kita menjadi lebih sehat dan lebih senang," katanya saat open house di kediaman rumah dinas Menteri Kelautan dan Perikanan yang terletak di Kompleks Menteri Widya Chandra, Jakarta, Kamis (7/6) malam.
Menurut dia, dirinya juga berharap Lebaran ini juga dapat menjadi perekat kembali bagi berbagai anak bangsa untuk bersatu kembali membangun bangsa ini. Menteri Kelautan dan Perikanan menggelar open house atau gelar griya pada hari kedua lebaran dengan mengundang warga dari berbagai kalangan.
Ditanya mengenai hidangan open house yang minim ikan, Susi menyatakan bahwa hidangan pada Kamis siang sudah disuguhkan dengan beragam jenis ikan. Dan pada malam harinya, karena dikhawatirkan tamunya akan bosan maka juga dihidangkan jenus makanan lainnya.
Susi juga mengaku bahwa biasanya saat lebaran dirinya tidak pernah di Jakarta tetapi pulang kampung. Namun, pada saat ini menyelaraskan dengan kebiasaan bahwa pejabat negara kerap menggelar open house pada periode lebaran.
Sebagaimana diwartakan, perayaan Idul Fitri yang menjadi puncak perputaran uang terbesar di Indonesia disebut berpotensi mengalirkan uang hingga Rp 9,7 triliun ke daerah tujuan mudik Lebaran 2019. Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, mengatakan hitungan potensi itu dihitung berdasarkan data jumlah pemudik Lebaran 2019.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub memprediksi jumlah pemudik Lebaran 2019 dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mencapai 14,9 juta orang. Khusus DKI Jakarta, jumlah pemudik diperkirakan mencapai 7.346.430 jiwa, naik sebesar 4 persen dari jumlah pemudik tahun 2018 sebesar 7.063.875 jiwa atau setara dengan 2.448.810 keluarga.
"Jika setiap rumah tangga kita rata ratakan membawa uang paling minim Rp 4 juta, maka uang yang mengalir ke daerah musim lebaran tahun 2019 ini diperkirakan mencapai Rp 9,5 triliun," ujarnya.