Selasa 04 Jun 2019 16:40 WIB

Komaruddin Hidayat: Teroris Kehilangan Komando Sentral

Pelaku aksi teror melancakan serangannya sendiri-sendiri.

Komaruddin Hidayat
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Komaruddin Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Komaruddin Hidayat menilai aksi bom bunuh diri di Pospam I Tugu Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah merupakan bukti bahwa para pelaku teror telah kehilangan komando sentral. Pelaku aksi teror ini kini menjalankan aksi sendiri-sendiri.

"Para pelaku teror bekerja sendiri-sendiri, atas inisiatif sendiri, akhirnya keluar dari pakem aksi-aksi teror yang selama ini terjadi," kata Komaruddin saat dihubungi di Jakarta, Selasa (4/6).

Baca Juga

Karena itu, selain menyelidiki apakah pelaku memiliki kaitan dengan jaringan teror tertentu, Komaruddin meminta polisi juga menelusuri siapa sasaran dari aksi-aksi teror yang dilakukan sendiri-sendiri tersebut.

Selama ini, para pelaku teror memang cenderung menyasar polisi karena aparat penegak hukum tersebut selama ini aktif menangkap orang-orang yang diduga anggota jaringan terorisme.

"Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian juga selama ini dikenal sebagai sosok antiterorisme karena pernah menjabat sebagai kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror," tuturnya.

photo
Tim Inafis Polres Sukoharjo melakukan olah tempat kejadian perkara ledakan di Pospam Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/6/2019).

Komaruddin menilai bila benar para pelaku teror yang mengatasnamakan Islam menyasar polisi, maka hal itu memprihatinkan. Pasalnya, tidak sedikit polisi yang beragama Islam.

"Perekrutan polisi saat ini juga berasal dari kalangan santri. Karena itu, menyasar polisi dalam aksi-aksi teror sama saja tindakan melawan negara sekaligus penyerangan terhadap sesama Muslim," katanya.

Karena itu, dalam menghadapi aksi-aksi teror yang menyerang simbol-simbol kepolisian, Komaruddin menilai polisi memiliki beban yang berat. Selain harus melindungi masyarakat juga harus melindungi dirinya sendiri.

"Anggota polisi sendiri memiliki keluarga. Jadi melindungi diri sendiri sekaligus melindungi keluarganya," ujarnya.

Sebelumnya, telah terjadi ledakan yang diduga merupakan upaya bom bunuh diri di Pospam I Tugu Kartasura, Jalan Ahmad Yani, Bundaran Kartasura, Kabupaten Sukoharjo pada Senin malam (3/6) sekitar pukul 22.30 WIB.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement