Senin 03 Jun 2019 22:10 WIB

Komisi VIII DPR: Idul Fitri Momentum Jaga Ukhuwah Islamiyah

Tugas selanjutnya adalah membangun tauhid sosial untuk membangun kebersamaan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Endro Yuwanto
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (tengah) berjabat tangan dengan Ketua MUI Yusnar Yusuf (kanan) dan Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher (kiri) usai memberikan keterangan Sidang Isbat di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (3/6).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (tengah) berjabat tangan dengan Ketua MUI Yusnar Yusuf (kanan) dan Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher (kiri) usai memberikan keterangan Sidang Isbat di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (3/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR RI, Ali Taher, mengikuti rangkaian Sidang Isbat yang dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) RI di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Senin (3/6) petang. Dalam sidang itu, Kemenag RI bersama instansi terkait menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah jatuh pada Rabu (5/6) lusa.

Ali Taher bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada pemerintah yang terus-menerus berikhtiar dengan baik untuk bisa menyamakan awal Ramadhan maupun awal Syawal.

Baca Juga

"Ini adalah sebuah prestasi yang bagus, sangat baik, dan mudah-mudah bisa dilanjutkan di masa-masq yang akan datang," ujar Ali Taher saat konferensi pers usai Sidang Isbat berama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Senin (3/6) malam.

Ali Taher meminta kepada masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam untuk menjadikan momentum Idul Ftiri tersebut untuk menjaga ukhuwah islamiyah atau persaudaraan sesama umat Islam.

"Tentunya dengan adanya kebersamaan ini, maka kita menjadikan momentum kali ini untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan ukhuwah islamiyah dan juga menjaga kebersamaan kita antarumat manusia," ucap Ali Taher.

Ali menyadari bahwa bangsa Indonesia sangat luas sehingga pasti terdapat perbedaan-perbedaan dalam kehidupan sosial yang perlu dipersatukan kembali. Dan, Ramadhan ini menjadikan momentum mengembalikan nuansa spiritual manusia pada hakikat ketuhanan. "Karena itu, tugas kita selanjutnya membangun tauhid sosial untuk membangun kebersamaan kita di masa-masa mendatang," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement