Senin 03 Jun 2019 16:02 WIB

Sri Sultan dan Paku Alam Open House 10 Juni di Kepatihan

Jumlah sajian panganan yang akan disediakan syawalan, yakni 4.000 porsi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Pemerintah Provinsi DIY selalu menyelenggarakan gelar griya atau open house dengan masyarakat DIY dan sekitarnya di Bangsal Kepatihan Yogyakarta pada hari pertama masuk kerja setelah libur Lebaran. Di hari pertama masuk kerja  setelah liburan Lebaran.
Foto: Republika/Neni Ridarineni
[Ilustrasi] Pemerintah Provinsi DIY selalu menyelenggarakan gelar griya atau open house dengan masyarakat DIY dan sekitarnya di Bangsal Kepatihan Yogyakarta pada hari pertama masuk kerja setelah libur Lebaran. Di hari pertama masuk kerja setelah liburan Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY kembali mengadakan gelar griya atau open house Hari Raya Idulfitri 2019 bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Wakil Gubernur DIY Paku Alam. Gelar griya syawalan ini dijadwalkan di Bangsal Kepatihan, Senin (10/6) pekan depan pukul 09.00-11.00 WIB.

Walau rutin, ini jadi agenda yang selalu dinanti masyarakat. Pada kesempatan itu, masyarakat memang dibolehkan bertemu dan berjabat tangan langsung dengan gubernur dan wakil gubernur DIY. 

Baca Juga

Tidak cuma masyarakat sekitaran DIY, mereka yang datang biasanya berasal dari berbagai tempat. Tahun lalu, jumlah masyarakat yang datang bahkan mencapai ribuan orang.

Gelar griya tahun ini diperkirakan kembali dipenuhi masyarakat. Tahun ini, Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY telah melakukan berbagai persiapan untuk pelaksanaan.

Kepala Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Imam Pratandi mengatakan, seluruh persiapan telah dilakukan guna menyambut masyarakat. Syawalan akan diadakan pada hari pertama masuk kerja.

"Kami harap tahun ini banyak masyarakat yang meluangkan waktu untuk menghadiri open house, kami akan menyiapkan berbagai jamuan makanan yang dapat dinikmati masyarakat," kata Imam.

Imam menambahkan, jumlah sajian panganan yang akan disediakan masih sama dengan tahun lalu, yaitu sekitar 4.000 porsi. Menu yang disajikan mulai soto ayam, nasi liwet, dan mi rebus atau goreng.

Selain itu, ada aneka jenang dan minuman-minuman ringan lain. Intinya, syawalan ini merupakan agenda ramai-ramai Gubernur dan Wakil Gubernur bersama masyarakat.

"Jamuan ini kami harapkan dapat dinikmati bersama usai bersalam-salaman dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY," ujar Imam.

Ia berharap, masyarakat dapat mematuhi aturan dan tata tertib yang ada. Misal, menggunakan pakaian yang rapi dan sopan, serta tertib mengantri.

Panitia turut menyediakan penitipan tas demi kenyamanan dari pelaksanaan acara. Imam mengimbau, masyarakat tidak perlu membawa barang-barang yang berlebihan.

"Selain itu, kami berharap masyarakat yang hadir tidak melakukan dokumentasi pribadi seperti berfoto selfie (swafoto) saat di atas bangsal," kata Imam.

Kepala Biro Bina Mental Spiritual Setda DIY Puji Astuti menuturkan, Sri Sultan Hamengku Buwono X juga akan berkeliling ke kabupaten/kota di DIY. "Untuk jadwal di kabupaten/kota, keputusannya dilakukan melalui rapat bersama dengan perwakilan kabupaten/kota," ujar Tuti.

Tuti mengatakan jadwal syawalan di kabupaten/kota masih dicari waktu yang pas mengingat hari pertama masuk pasti syawalan di Bangsal Kepatihan. Sejauh ini, hanya menunggu mencocokan jadwal kosong gubernur dan Pemkab/Pemkot. 

"Biasanya, kabupaten/kota akan menyesuaikan yang kadang langsung cocok. Tapi, kadang tidak cocok dan tentu mengusulkan jadwal baru dan usulan disesuaikan dengan jadwal kosong Gubernur DIY lain. Yang penting, masih di dalam bulan syawal," kata Tuti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement