Senin 03 Jun 2019 05:00 WIB

Mahalnya Tiket Mudik yang Makin tak Terbeli

Saat Lebaran penerbangan langsung untuk tanggal favorit sudah tidak lagi tersedia.

Friska Yolandha
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Friska Yolandha*

Beberapa waktu terakhir warganet dihebohkan dengan harga tiket pesawat jadwal mudik yang naik gila-gilaan. Tiket Jakarta-Padang dibanderol Rp 6,8 juta, Jakarta-Pekanbaru Rp 6,6 juta. Tiket Bandung-Medan ditawarkan seharga Rp 21 juta dan Jakarta-Makassar senilai Rp 24 juta.

Harga yang fantastis ini berlaku untuk sekali jalan. Jika beli tiket pulang-pergi, tinggal dikali dua.

Harga-harga ini tentu menambah runyam situasi di tengah masih tingginya harga tiket pesawat hampir di semua rute penerbangan. Padahal, pemerintah sudah menurunkan tarif batas atas tiket pesawat hingga 16 persen. Setinggi-tingginya harga tiket pesawat saat masa mudik, harga yang ditawarkan marketplace ini tentu tidak masuk akal.

Setelah ditelurusi, ternyata memang ada yang miss di sini. Tiket yang ditawarkan oleh platform pencarian bukan penerbangan langsung, alias multimaskapai. Jadi, penerbangan Jakarta-Padang misalnya, harus transit dulu di Medan atau Batam sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuan. Artinya, penumpang membeli tiket pesawat untuk dua penerbangan. Dua tiket pesawat itu dijual dengan harga maksimal atau kelas bisnis, makanya jadi mahal.

Maskapai sendiri sudah membantah menjual tiket pesawat dengan harga tinggi. Mereka mengklaim harga tiket yang ditawarkan kepada penumpang sudah sesuai dengan peraturan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Garuda Indonesia menyatakan tidak menjual tiket penerbangan langsung Bandung-Medan. Rute tersebut melibatkan banyak kota, yaitu Bandung-Denpasar-Jakarta-Kualanamu. Jika ditotal, harga tiketnya memang Rp 21 juta. Pun Lion Air yang menyatakan rute Jakarta-Pekanbaru yang senilai Rp 6,6 juta terdiri atas dua penerbangan, satu dengan Batik Air kelas bisnis dan yang lain Lion Air.

Bagaimana penerbangan multimaskapai ini bisa muncul di pencarian?

Agen perjalanan daring bekerja dengan sistem pencarian penerbangan sesuai dengan rute yang diinginkan. Setelah penumpang memasukkan rute asal dan tujuan, aplikasi menyaring jadwal sesuai rute yang diinginkan, lalu menampilkannya di layar pelanggan. Jadi, penerbangan yang ditawarkan tidak hanya penerbangan langsung, tetapi juga penerbangan transit melalui bandara tertentu.

Pada musim ramai seperti libur Lebaran saat ini, penerbangan langsung untuk tanggal favorit sudah tidak lagi tersedia. Dengan begitu, penumpang yang membeli tiket di waktu yang dekat dengan tanggal keberangkatan tidak akan mendapatkan penerbangan langsung.

Bagi yang ingin mudik, perencanaan adalah sesuatu yang mutlak. Apalagi, tunjangan hari raya diberikan lebih awal dan libur/cuti bersama sebelum Lebaran pun sudah diumumkan jauh-jauh hari. Dengan kemudahan itu, tentu kita dapat merancang jadwal mudik dengan baik supaya masih bisa berburu tiket dengan harga yang wajar.

Bagi pekerja yang tidak bisa menentukan kapan mulai libur, risiko ini mau tidak mau harus dihadapi. Jika benar berniat mudik, harga tiket semahal itu harus dibayar atau tidak mudik sama sekali.

Alternatif lain adalah menggunakan jalur darat. Bagi warga Pulau Jawa, pemudik tertolong dengan kehadiran tol Trans Jawa. Meski harus membayar tol dengan harga tinggi, tidak sebanding dengan membeli tiket sendiri-sendiri untuk mudik. Bagi pemudik Pulau Sumatra, sebagian tol Trans Sumatra sudah mulai berfungsi. Setidaknya, ini akan memangkas waktu perjalanan dari yang berhari-hari menjadi sehari saja atau mungkin dalam hitungan jam.

Melihat situasi ini, maskapai seharusnya membuka penerbangan tambahan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang. Penerbangan tambahan ini akan sangat membantu penumpang yang tak bisa memutuskan untuk mudik sejak jauh-jauh hari. Meskipun lebih mahal dari tarif normal, setidaknya harga yang ditawarkan tidak setara dengan perjalanan Jakarta-Frankfurt atau Jakarta-Seoul.

*) Penulis adalah redaktur republika.co.id

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement