Jumat 31 May 2019 14:47 WIB

Surabaya Kembangkan Koperasi demi Hadapi Pasar Bebas

Wali Kota Risma sebut Surabaya kembangkan koperasi demi hadapi Pasar Global 2020

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini
Foto: Dok Pemkot Surabaya
Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-726 di halaman Balai Kota Surabaya, Kamis, (31/5). Acara yang berkonsep resepsi itu dihadiri seluruh jajaran Pemkot Surabaya dan semua Forkopimda Kota Surabaya serta para veteran dan tamu undangan. Semua peserta yang hadir mengenakan pakaian ala Cak dan Ning.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma menyatakan Surabaya telah mengembangkan usaha berbasis kewirausahaan dan kemandirian jelang perdagangan bebas 2020. Salah satunya Koperasi dan Pra Koperasi Toko Kelontong 10 Rumah Susun tersebar di Surabaya. 

Risma menjelaskan, hingga saat ini sudah ada pembinaan terhadap 342 toko kelontong dalam wadah tujuh koperasi toko kelontong dan 10 Pra Koperasi Toko Kelontong di Kecamatan. “Diharapkan tahun ini akan terbentuk 31 koperasi toko kelontong di seluruh kecamatan. Nanti akan difasilitasi aplikasi untuk memudahkan kulakan dengan harga yang lebih murah. Bentuk Koperasi dipilih untuk mengakumulasi kekuatan ekonomi rakyat dan keuntungan kembali ke anggotanya,” ujar Risma.

Risma mengaku, angka kemiskinan di Kota Surabaya, turun menjadi sekitar lima persen. Sementara warga kota yang mempunyai daya beli tinggi naik dari 13 persen menjadi 47 persen dalam kurun waktu 2010-2017.

Selain itu, dalam hal penanggulangan banjir, seluas 1.448 hektar sudah mampu diatasi. Tinggal sekitar 2,3 persen luasan langganan banjir yang baru bisa diatasi dengan penurunan air yang lebih cepat.

Risma optimistis, warga Surabaya dan anak-anak Surabaya akan mampu menghadapi pasar bebas global. Selaku anak dan cucu para pahlawan, ia yakin anak-anak Surabaya bisa menjadi pemenang.

“Kita harus kuat, tidak ada kata menyerah dan putus asa dan tetap harus serius bekerja keras di tengah keterbatasan yang ada. Tidak ada yang tidak mungkin asal kita mau berusaha dan bekerja keras,” ujar Risma.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement