REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Islam Bandung (Unisba) mengajukan 13 program studi (Prodi) untuk diakreditasi sebuah lembaga internasional yakni Accreditation Service for International Collage (ASIC). Unisba memilih untuk diakreditasi oleh ASIC karena memiliki akses dari berbagai lembaga internasional.
Ke 13 prodi yang diakreditasi tersebut adalah Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Pendidikan Agama Islam, Hukum, Psikologi, Matematika, Perencanaan Wilayah dan Kota, Pertambangan, Akuntansi, Ilmu Ekonomi, Manajemen, Ilmu Komunikasi, Prodi Pendidikan Dokter dan Magister Hukum.
Menurut Rektor Unisba, ASIC ini merupakan lembaga akreditasi yang berasal dari Inggris yang prosedurnya bisa cepat. Serta, prosesnya tak sulit, biaya terjangkau dan hasilnya tak dibutuhkan waktu lama agar bisa diketahui tapi kredibilitasnya tetap terjaga.
"Kami sebenarnya menawarkan untuk akreditasi ASIC ini semuanya. Tapi, hanya 13 yang merespons karena kebetulan sedang mengajukan akreditasi ke Dikti," ujar Edi kepada wartawan, Selasa (28/5).
Menurut Edi, kemungkinan, kalau hasil penilain ASIC bagus, akan menambah poin ketika di akreditasi BAN PT nantinya. Jadi, hanya tinggal menempuh satu langkah selanjutnya. .
Edi menjelaskan, Unisba sudah mempersiapkan proses akreditasi ini selama enam bulan. Karena, semua dokumen harus ada dan dilengkapi. Bahkan, proses akreditasi internasional syaratnya lebih lengkap dan teliti.
"Antisipasi kebakaran juga dicek. Misalnya, titik kumpul harus ada. Sebuah Perguruan tinggi harus ada manual prosedur untuk bahaya. Kantin juga di akreditasi sehat atau tidak," katanya.
Menurut Edi, proses akreditasi ini lebih kepada bagaimana pelayanan Perguruan Tinggi ke mahasiswa. Jadi tak hanya dilihat dari akademiknya.
"Prosesnya, sampai visitasi kita lima hari Alhamdulilah lancar. Karena kami memberikan layanan dan mempermudah pekerjaan mereka," katanya.
Setelah mendapatkan akreditasi internasional ini, Unisba nantinya akan mendapatkan pemeringkatan. Karena, sebagai universitas akreditasi A, memang harus ada akreditasi internasional.
"Ini akan memudah kan kerja sama dan promosi di dunia internasiolan. Selain itu, ini persiapan ya sebagai pemanasan," katanya.
Edi berharap, hasil akreditasi bisa dapat diterima dipertengahan Juni 2019. Mengingat, Unisba harus melaporkan hasil akreditasi ASIC ini kepada Kemenristekdikti pada akhir Juni 2019. Ia juga berharap, dalam jangka waktu empat tahun ke depan, prodi lainnya dapat memperoleh kesempatan untuk diinspeksi ASIC.
"Jadi, ketika inspektur dari ASIC datang untuk meninjau kembali, Unisba dapat menunjukkan banyak perbaikan dalam semua aspek," katanya.
Wakil Rektor I Unisba Harits Nu'man mengatakan, pelaksanaan ASIC yang sudah berlangsung sejak persiapan hingga pelaksanaan on the site inspection. Seluruh rangkaian kegiatan, berjalan dengan baik. Dari delapan area operasi pada umumnya, sesuai standar akreditasi internasional oleh lembaga ASIC.
"Selain itu, tim ditingkat universitas memberikan penjelasan terhadap pertanyaan dari tim ASIC tentang delapan area operasi di dukung oleh evidance yang lengkap dinilai jelas dan konsisten," katanya.
Salah seorang Tim dari ASIC Lee Hammond mengatakan, Unisba 'Fantastic' karena saat visitasi ia melihat saat mengetahui sikap yang baik, kesantunan dari mahasiswa, dosen dan pimpinan Unisba. Karena, yang menjadi karakteristik dari mereka adalah mengusung nilai-nilai islami dalam kesehariannya.
"Hal ini menjadikan poin yang sangat tinggi dari ASIC untuk Unisba keseluruhan," katanya.