Selasa 28 May 2019 12:00 WIB

Ribuan Personel Gabungan Siap Amankan Mudik di Jatim

Banyak tol di Jatim yang sudah dioperasikan sehingga akan buat mudik lebih lancar

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Pekerja menyelesaikan pembangunan jalan tol Pandaan-Malang di pintu keluar Karanglo, Malang, Jawa Timur, Rabu (19/12/2018).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Pekerja menyelesaikan pembangunan jalan tol Pandaan-Malang di pintu keluar Karanglo, Malang, Jawa Timur, Rabu (19/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol. Luki Hermawan mengungkapkan, 9.761 personel gabungan diterjunkan pada Operasi Ketupat 2019, dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 2019 di wilayahnya. Personel yang diterjunkan, kata Luki, merupakan personel gabungan yang terdiri terdiri dari TNI 1.500 personel, Dishub 975 personel, Jasa Raharja 82 personel, dan sisanya dari aparat kepolisian.

"Terkait dengan Operasi Ketupat 2019, jumlah personel yang kami siapkan itu 9.761 personel. Terdiri dari TNI 1.500 personel, dari Dishub 975 personel, dan dari Jasa Raharja 82 personel, sisanya kami," kata Luki usai melaksanakan apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2019 di lapangan Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa (28/5).

Luki berpendapat, tahun ini Operasi Ketupat di wilayah Jawa Timur agak berbeda. Hal ini disebabkan sudah banyak tol yang dioperasikan, yang diyakininya akan membuat arus mudik lebih lancar dari tahun sebelumnya.

"Insya Allah akan lebih mudah dan lebih lancar dari tahun sebelumnya," ujar Luki.

Pada operasi ketupat ini, kata Luki, setidaknya ada 319 pos pengamanan yang disiagakan di seluruh wilayah Jawa Timur. Pos Pengamanan ini didirikan untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi para pemudik. Luki pun menegaskan, secara keseluruhan, jajarannya sudah sangat siap menyambut masa mudik lebaran 2019.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan, kolaborasi antar stakeholder merupakan kunci utama dalam mengawal kelancaran arus mudik di Jatim. Apalagi, kata dia, semua yang bertugas memiliki tanggung jawab dan tugas yang sama, yaitu menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

"Intinya berkolaborasi, membangun strong partnership, membangun kerja sama di antara seluruh elemen. Masing-masing memiliki tugas yang sama yaitu memberikan suasana yang aman nyaman, sehingga yang berlalu lintas juga selamat sampai di tempet, kemudian di perkampungan juga harus dijaga," kata Khofifah.

Khofifah juga mewanti-wanti para personel yang bertugas, untuk memerhatikan rumah-rumah warga yang ditinggal mudik pemiliknya. Sehingga, rumah-rumah kosong tersebut tidak menjafi sasaran pencuri.

"Kita berharap mereka yang mudik lebaran merasa aman karena ada rumah yang ditinggal, harta yang ditinggal. Seluruh elemen harus siap bekerja bersama memberikan kerja terbaik bagi masyarakat," ujar Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement