Selasa 28 May 2019 10:53 WIB

Mudik Lebaran: Sistem Satu Arah Diubah

Sebanyak 1,38 juta kendaraan diprediksi meninggalkan Jakarta.

Penerapan sistem satu arah di Tol Trans Jawa saat musim mudik Lebaran 2019.
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Penerapan sistem satu arah di Tol Trans Jawa saat musim mudik Lebaran 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sistem satu arah di sebagian ruas Tol Trans Jawa tak jadi diterapkan seharian penuh saat arus mudik Lebaran 2019. Sesuai keputusan pemangku kepentingan terkait, sistem satu arah diberlakukan selama 12 jam pada pukul 09.00-21.00 WIB.

Jarak pemberlakuan sistem satu arah juga diubah. Sebelumnya, rekayasa lalu lintas tersebut bakal diterapkan sejak Km 29 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) hingga Km 262 Brebes Barat.

Namun, satu arah baru akan dimulai pada Km 70. Kepala Manajemen Operasional PT Jasa Marga (Persero) Tbk Fitri Wiyanti menjelaskan, pihaknya akan lebih dulu memberlakukan contra flow atau lawan arus pada Km 29-Km 61 Tol Japek.

Setelah itu, barulah kendaraan bisa melaju dengan sistem satu arah. Kedua rekayasa lalu lintas tersebut diterapkan pada 30 Mei hingga 2 Juni untuk arus mudik.

"Pengaturan ini akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan bekerja sama dengan pihak kepolisian lalu lintas dengan mempertimbangkan kapasitas dan kepadatan," kata Fitri dalam konferensi pers di kantor pusat Jasa Marga, Jakarta Timur, Senin (27/5).

Ia menjelaskan, akses masuk dari dan menuju Jakarta, yaitu pada Tol Japek dan Tol Cipularang, digunakan secara normal. Namun, akses masuk menuju Jakarta pada Tol Cipali-Brebes Barat ditutup karena digunakan untuk jalur satu arah.

Lalu lintas dari Cirebon menuju Jakarta dialihkan melalui jalan arteri. Lalu, masuk kembali di GT Sadang, GT Kalihurip, dan GT Cikampek. Sementara, lalu lintas dari Semarang menuju Jakarta dan Bandung juga dialihkan melalui jalan arteri, yaitu keluar di GT Brebes Barat dan masuk ke tol kembali melalui GT Cikampek atau Sadang.

Jasa Marga memprediksi volume kendaraan pada 29 Mei hingga 4 Juni bisa mencapai 1,38 juta kendaraan. Sebanyak 58,8 persen akan melalui Jakarta-Cikampek dan 54,4 persen ke arah timur atau Trans Jawa, Cipali, Palikanci, dan seterusnya melalui gerbang tol baru Cikampek Utama. "Volume kendaraan diprediksi naik 7,5 persen dari arus mudik tahun lalu," ujar dia.

Direktur Operasi Jasa Marga Subakti Syukur menambahkan, akan ada pengaturan khusus bagi bus-bus antarkota di Gerbang Tol Cikampek Utama selama jalur satu arah diberlakukan saat arus mudik. Dia mengatakan, Jasa Marga akan memberikan satu jalur khusus untuk bus agar bisa cepat kembali dari arah timur menuju Jakarta. "Sebelum Km 72 diberikan jalur khusus hanya untuk bus agar ia bisa cepat kembali mengangkut penumpang," ungkap Subakti.

Ia menegaskan, Jasa Marga ber komitmen untuk bisa menyebar ke padatan di jalan tol. Jasa Marga, kata dia, terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, seperti kepolisian, untuk memantau kondisi lalu lintas, termasuk di jalan-jalan arteri.

Selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2019, Jasa Marga memberlakukan diskon tarif tol sebesar 15 persen untuk seluruh ruas tolnya pada tanggal-tanggal tertentu. Potongan harga akan berlaku pada 27 Mei mulai pukul 00.00 WIB hingga 29 Mei pukul 24.00 WIB. Untuk mengurai arus balik, diskon berlaku mulai 10 Juni pukul 00.00 WIB hingga 12 Juni pukul 24.00 WIB.

"Diskonnya cukup besar ya, jadi diharapkan masyarakat bisa memanfaatkannya sehingga kepadatan arus lalu lintas pun bisa sedikit diurai," kata Subakti.

photo
Pekerja beraktivitas dalam proyek pembangunan Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Rabu (22/5/2019).

Jasa Marga memperkirakan arus mudik berlangsung pada 30 Mei hingga 2 Juni 2019 dengan puncak kepadatan pada 31 Mei. Sementara, arus balik berlangsung pada 8-10 Juni dengan puncak kepadatan pada 9 Juni 2019. Untuk memperlancar arus mudik, Jasa Marga sejak Ahad (26/5) telah menghentikan sementara pekerjaan proyek di seluruh jalan tol, salah satunya di Tol Jakarta-Cikampek.

Pada Ahad, Kepala Korlantas RI Refdi Andri telah meninjau langsung Tol Jakarta-Cikampek bersama beberapa pimpinan Jasa Marga. Proyek-proyek pembangunan yang ada di sepanjang jalan Tol Jakarta-Cikampek sudah berhenti. "Hal ini tentunya akan bermanfaat untuk pengguna jalan yang mau mudik dan balik," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (27/5).

Penghentian sementara seluruh proyek jalan tol tersebut merupakan tindak lanjut Jasa Marga atas surat Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) No BM.08-P/219 tanggal 22 Mei 2019 tentang Penghentian Sementara Pekerjaan Konstruksi di Jalan Tol dalam Rangka Menghadapi Arus Mudik/Balik Lebaran Tahun 2019/1440 H. (lida puspaningtyas/dedy darmawan nasution ed: satria kartika yudha)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement