Senin 27 May 2019 18:55 WIB

Cegah Inflasi di Solo, Pasar Mirunggan Digelar

Dijual beberapa komoditas dengan harga murah langsung dari distributor utama.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi
Tim Pengendalian lnflasi Daerah (TPID) Kota Solo bersama dengan BUMN, BUMD, retail, dan distributor utama mengadakan Pasar Mirunggan Gotong Royong Bakdan Neng Solo, di Pendhapi Gede Balai Kota Solo, Senin-Rabu (27-29/5) mulai pukul 07.30 WIB sampai dengan selesai. Kegiatan tersebut menjadi salah satu upaya pengendalian inflasi di bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idulfitri 1440 H/ 2019.
Foto: Republika/Binti Sholikah
Tim Pengendalian lnflasi Daerah (TPID) Kota Solo bersama dengan BUMN, BUMD, retail, dan distributor utama mengadakan Pasar Mirunggan Gotong Royong Bakdan Neng Solo, di Pendhapi Gede Balai Kota Solo, Senin-Rabu (27-29/5) mulai pukul 07.30 WIB sampai dengan selesai. Kegiatan tersebut menjadi salah satu upaya pengendalian inflasi di bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idulfitri 1440 H/ 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Tim Pengendalian lnflasi Daerah (TPID) Kota Solo bersama dengan BUMN, BUMD, retail, dan distributor utama mengadakan Pasar Mirunggan Gotong Royong Bakdan Neng Solo, di Pendhapi Gede Balai Kota Solo, Senin (27/5) hingga Rabu (29/5) mendatang mulai pukul 07.30 WIB sampai dengan selesai. Kegiatan tersebut menjadi salah satu upaya pengendalian inflasi di bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah.

Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, M Taufik Amrozy, mengatakan, kegiatan Pasar Mirunggan ditujukan untuk mengantisipasi kenaikan harga pada pekan terakhir puasa menjelang Lebaran. 

"Meskipun hasil sidak pada 22 Mei 2019 kemarin menunjukkan harga sebagian besar komoditas stabil bahkan mengalami penurunan, hanya sebagian kecil saja komoditas yang mengalami kenaikan," jelasnya di acara pembukaan Pasar Mirunggan, Senin (27/5). 

Dalam Pasar Mirunggan Gotong Royong Bakdan Neng Solo, dijual beberapa komoditas dengan harga murah langsung dari distributor utama. Terutama komoditas yang mempunyai bobot besar terhadap inflasi, seperti beras, daging ayam ras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam ras, bawang putih, daging sapi, bawang merah, dan cabai. 

Harganya juga lebih murah. Misalnya, beras premium dijual seharga Rp 50 ribu untuk 5 kilogram. "Kami mengimbau masyarakat untuk dapat bijak dalam berbelanja, yaitu berbelanja sesuai kebutuhan," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, Pasar Mirunggan tersebut bertujuan agar kelebihan keuntungan para pengusaha sebagian kecil dibagikan kepada masyarakat lewat pasar murah. 

"Mudah-mudahan dengan Pasar Mirunggan mempengaruhi inflasi di Kota solo. Tahun sebelumnya sudah ada, kami mulai 2017. Setiap tahun kami bisa mengendalikan inflasi daerah di Solo. Kalau bisa, ini dilanjutkan untuk hari-hari besar keagamaan," katanya. 

Wali Kota berencana agar Pasar Mirunggan digelar lagi pada Desember karena akhir tahun biasanya terjadi kenaikan harga bahan pokok. Menurutnya, tindak lanjut dari Pasar Mirunggan yang digelar sejak 2017 tersebut berupa Kios Mirunggan yang sudah ada di beberapa pasar tradisional. Antara lain di Pasar Gede, Pasar Nusukan, Pasar Legi, Pasar Jongke, dan Pasar Kadipolo. 

Rencananya, Pasar Jebres dan Pasar Pucangsawit juga akan membuka Kios Mirunggan. Kios Mirunggan hanya buka pada pukul 06.00-09.00 WIB agar tidak merusak harga di pasar. "Seluruh pasar kami harapkan ada Kios Mirunggan. Bukanya pagi hari untuk mendorong masyarakat yang bangun pagi dapat rezeki. Biarpun selisih Rp 1.000 atau Rp 500," ujar Wali Kota. 

Seorang pembeli, Wijayanti (35), mengaku membeli beberapa bahan kebutuhan pokok untuk persiapan Lebaran. Dia mengaku senang dengan adanya Pasar Mirunggan karena harga bahan pokok lebih murah. Sehingga dia bisa menghemat pengeluaran berbelanja dan bisa dialihkan untuk kebutuhan lain. Selain bahan pokok, dia juga berbelanja makanan ringan dan roti. "Lumayan harganya murah-murah. Tadi ada promo beli satu gratis satu. Alhamdulillah berkah Ramadhan," ujar ibu dua anak tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement