REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih mengungkapkan, wisatawan masih aman menjelajahi area berjarak radius tiga kilometer dari Gunung Merapi. Dengan begitu, peminat Lava Tour tetap bisa menikmati keindahan alam yang berhiaskan jejak erupsi Merapi.
Menurut Sudarningsih, jumlah peminat Lava Tour Merapi masih tinggi. Turis utamanya berasal dari dalam negeri. Untuk itu, melindungi keselamatan pengunjung, ia mengingatkan agar pengemudi jip Lava Tour memiliki pemahaman kebencanaan yang mumpuni.
"Sejauh ini 600 pengemudi sudah diberikan pelatihan," kata Sudarningsih yang akrab disapa Ning, Senin (27/5).
Selain itu, Dinas Pariwisata juga mewajibkan pengemudi jip Lava Tour Merapi mengunduh aplikasi Jarak Aku dan Merapi yang digagas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman. Aplikasi itu, menurut Ning, penting sebagai pengingat jarak aman operasional jip wisata Merapi.
Ning mengaku, sudah menginformasikan ke ketua asosiasi jip yang ada di Lava Tour. Setidaknya, terdapat 29 operator jip Merapi yang beroperasi di Wisata Lava Tour. Ia belum memiliki data mengenai jumlah pengemudi jip yang telah mengunduh aplikasi Jarak Aku dan Merapi.
Di lain sisi, Ning mengungkapkan, kendala sinyal kerap ditemui pengemudi jip ketika menggunakan aplikasi tersebut. Ning mengatakan, masalah tersebut sudah dikomunikasikan ke Kominfo.
"Tapi, secara prinsip, ada keharusan pengemudi jip mengunduh aplikasi Jarak Aku dan Merapi sebagai alat bantu peringatan mereka dalam mengevakuasi wisatawan jika terjadi sesuatu terkait Gunung Merapi," ujar Ning.