REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Gatot Saptadi mengatakan, beberapa hewan ternak di Kecamatan karangmojo, Gunungkidul positif antraks. Mengantisipasi adanya penyebaran virus ini, Karangmojo pun diproteksi.
"Kita dapat informasi itu, dari sisi pengamanan ternak kita proteksi satu Kecamatan Karangmojo," kata Gatot di Jambuluwuk Malioboro Hotel beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, hewan yang sudah terkena antraks harus diisolasi. Dengan begitu diharapkan tidak menyebar ke hewan lain, termasuk manusia.
"Bagi (hewan ternak) yang masuk, kaluar dan yang sudah terkena penyakit (diisolasi). Yang mati ada tiga kalau tidak salah," katanya.
Terhadap hewan yang positif antraks, akan dilakukan pemusnahan berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan. Terlebih, kemungkinan virus ini sudah lama tertanam di dalam tanah.
"Cara pemusnahannya juga ada aturannya yang sudah ditetapkan. Kalau virus seperti ini umurnya tidak sebulan atau dua bulan. Kalau sudah ditanam, bisa tahunan. Kita ambil contoh di Sulawesi, itu dimanfaatkan lahannya muncul lagi," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko mengatakan telah melokalisasi lingkungan yang menjadi tempat ditemukannya sapi terjangkit antraks di Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul. Hewan ternak lainnya yang ada disekitar daerah tersebut juga diberikan desinfektan.
"Kita tetap melakukan langkah untuk pencegahan. Artinya Kita sudah melakukan desinfektan dan kita vaksinasi juga disekitarnya. Jadi apapun dugaannya, kita melakukan yang paling aman lah untuk masyarakat," kata Sasongko.