REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Pengamanan Wilayah (Satgas Pamwil) Jakarta Pusat berhasil membujuk wanita bercadar dan berpakaian serba hitam yang sempat menarik perhatian saat aksi demonstrasi di Jl M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5). Wanita yang saat itu membawa ransel hitam di punggung dan dicurigai sebagai 'Pengantin' bom bunuh diri, menyerahkan diri tanpa perlu dipaksa.
Dandim 0501/JP BS, Letkol Inf Wahyu Yudhayana, menyampaikan kisah tersebut dalam rilisnya yang diterima Republika.co.id pada Sabtu (25/5). Wahyu mengungkapkan wanita yang menyerahkan diri tanpa ada paksaan tersebut berinisial DM.
''Kami mendapat laporan dari Perwira Kodim bahwa ada seorang wanita (DM) mencurigakan gerak-geriknya, berjalan santai menuju gedung Bawaslu dengan menggunakan pakaian dan ransel serba hitam, di sela-sela berlangsungnya demonstrasi hasil Pemilu,'' ujarnya.
Kecurigaan semakin besar setelah rekan aparat terus melakukan peringatan dan imbauan terhadap DM untuk diam di tempat, tetapi DM tidak mengindahkan peringatan tersebut. Wahyu mengatakan ia saat itu memerintahkan Kepala Urusan Operasional (Kaurops) Kodim Jakarta Pusat, Kapten Arm Sucita Sesko Wardana, untuk terus memonitor perkembangan dan pergerakan DM.
''Di saat DM terkonsentrasi dengan peringatan aparat, berkat keberanian, kehandalan berkomunikasi dan jiwa kemanusiaan yang tinggi dari Kaurops Kodim, DM mau menyerahkan diri tanpa dipaksa,'' kata Letkol Inf Wahyu.
Kepala Urusan Operasional (Kaurops) Kodim Jakarta Pusat, Kapten Arm Sucita Sesko Wardana, membujuk wanita bercadar yang melakukan aksi menarik perhatian saat demonstrasi aksi 22 Mei di Jakarta pada 22 Mei. (Doc Kodim 0501/JP BS)
Sementara, Kapten Arm Sucita Sesko Wardana mengaku tindakan yang berisiko tinggi tersebut dilakukan atas inisiatif pribadi. Karena, dia merasa prihatin dan berniat menyelamatkan seorang wanita lemah yang sedang berada dalam kepulan asap gas air mata sebagai akibat peringatan keras dari aparat.
''Saya berjalan perlahan dari arah samping DM dan langsung mengambil serta mengamankan tas ransel hitam yang diduga terdapat benda yang mencurigakan,'' cerita Kapten Arm Sucita.
''Alhamdulillah, bersyukur kepada Tuhan YME, hasil negosiasi singkat yang saya lakukan saat itu dapat membujuk DM menyerahkan diri dan menyerahkan barang yang dibawanya itu kepada aparat,'' ujar Perwira Alumnus Akmil 2008 ini.
Letkol Inf Wahyu mengatakan DM saat ini telah diserahkan kepada Polda Metro Jaya guna pengembangan dan proses lebih lanjut. Tas ranselnya yang sempat dicurigai berisi bom, juga diserahkan sebagai barang bukti. Tas ransel berwarna hitam itu ternyata berisikan satu buku tafsir, satu Alquran kecil, satu air minum mineral dan satu botol obat.