REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- General Manager PT Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jakarta Raya M Ikhsan Asaad menyebutkan beban listrik Jakarta akan berkurang 30 persen ketika memasuki masa Lebaran. Penurunan ini disebabkan oleh banyaknya industri yang tak beroperasi.
"Daya akan sangat cukup. Tetapi ketika Lebaran banyak industri yang tidak beroperasi, jadi beban akan turun," katanyaketika bertemu awak media di Jakarta, Jumat (24/5) sore.
Ia menjelaskan, beban listrik Jakarta pada kondisi normal adalah 5.100 MW. Kondisi di Jakarta, lebih dari 60 persen listrik untuk konsumsi bisnis, sisanya untuk keperluan rumah tangga.
Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, telah meninjau kesiapan pasokan listrik dan kesiagaan PT PLN (Persero) selama Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2019. Pemantauan dilakukan di Pusat Pengatur Beban (P2B) PLN di Gandul, Depok, Jawa Barat.
Dari pemantauan ini, Arcandra berharap kondisi kelistrikan pada periode Ramadhan dan Idul Fitri sebaik tahun lalu dan persiapan juga harus dilakukan sebaik mungkin.
"Jadi kami mengecek persiapan PLN untuk menghadapi Lebaran tahun ini. Kita berharap semua seperti tahun lalu, tidak ada sesuatu yang mengkhawatirkan. Tapi tetap yang namanya persiapan harus dilakukan sebaik mungkin, karena kalau kita merasa baik itu adalah musuh untuk menjadi terbaik. Untuk itu kita selalu waspada, selalu ditingkatkan kalau masih merasa ada yang kurang baik," ujar Arcandra.
Untuk persiapan tahun ini, Arcandra menginginkan PLN mencari kekurangan yang ada, sehingga dapat mengantisipasi jika terjadi hal yang kurang baik. "Kalau merasa sudah baik, tidak ada ruang untuk lihat apa yang kurang baik," lanjutnya.
Arcandra juga menegaskan bahwa sesuai perintah Presiden Joko Widodo, kecukupan energi harus dapat memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri.
"Sebagai salah satu fungsi kami di ESDM, dan sesuai perintah Bapak Presiden, bahwa kecukupan energi baik itu dari sisi kelistrikan juga dari sisi Bahan Bakar Minyak (BBM), itu harus bisa memenuhi seluruh kebutuhan selama Ramadhan dan Lebaran," kata Arcandra.
Untuk memastikan kondisi listrik dan BBM tersebut, ESDM akan membuka Posko Lebaran sektor ESDM sejak H-15 Idul Fitri hingga H+15 Idul Fitri. Periode ini lebih panjang dibandingkan dengan posko nasional yang beroperasi dari H-7 sampai H+7 Idul Fitri.