Sabtu 25 May 2019 06:18 WIB

Operasi Pasar Daging Terus Digelar di Jakarta

Diperkirakan permintaan daging akan meningkat di Ramadhan dan Lebaran 2019 ini.

 Daging sapi beku yang disiapkan saat operasi pasar yang digelar Kementan di Jalan Sunda, Jakarta, Ahad (21/2). (Republika/Tahta Aidilla)
Daging sapi beku yang disiapkan saat operasi pasar yang digelar Kementan di Jalan Sunda, Jakarta, Ahad (21/2). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (APJI) Diana Dewi mengatakan pihaknya akan terus menggelar operasi pasar daging di Jakarta sampai dengan H-1 lebaran. "Operasi pasar terus dilakukan sejak awal Ramadhan sampai dengan H-1 lebaran untuk menstabilkan harga daging di Jakarta dan sekitarnya," kata Diana dalam acara buka puasa bersama 1.000 anak yatim bertempat di Jakarta Utara, Jumat (24/5).

Diana memperkirakan permintaan daging akan meningkat di Ramadhan dan Lebaran 2019 dibandingkan tahun 2018. "Saya berharap pemerintah segera membuka keran impor daging untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan menjelang lebaran, sebab stok yang ada sekarang hanya untuk empat bulan, sementara menjelang Lebaran biasanya permintaan naik tiga kali lipat," ujar Diana.

Baca Juga

Operasi pasar daging sapi dan kerbau beku ini dilaksanakan di seluruh wilayah Jakarta ditambah dengan Depok, Bekasi dan Bogor dengan 100 titik lokasi diselenggarakan sejak awal Ramadhan sampai nanti H-1. Daging beku operasi pasar dijual dengan harga Rp 70 ribu per kilogram. Sedangkan harga normal di pasar saat ini di kisaran Rp 80 ribu per kilogram.

Diana memperkirakan permintaan daging akan terus meningkat sampai menjelang lebaran. Apalagi berdasarkan data telah terjadi kenaikan daya beli masyarakat Jakarta sebesar 10 persen.

Diana juga menyampaikan saat H-1 nanti melalui Toko Daging Nusantara di Kranggan Bekasi akan digelar pasar murah daging beku dengan harga Rp 65 ribu per kilogram. Hanya saja jumlahnya akan dibatasi mengingat stok yang tersedia untuk operasi pasar murah itu hanya lima ton.

Diana mengatakan untuk stabilitas harga daging sapi sulit untuk mengandalkan sapi dan kerbau lokal. Untuk itu pemerintah harus segera membuka keran impor khususnya dari Selandia Baru. "Memang pemerintah tengah melaksanakan program pembiakan sapi lokal melalui inseminasi buatan, namun hasilnya tentu baru akan terlihat dalam waktu dua atau tiga tahun mendatang," ujar Diana.

"Selama ini konsumsi daging di Indonesia rata-rata berkisar 2,5 kilogram per kapita. Namun biasanya menjelang lebaran ini konsumsi ini meningkat tiga kalinya," ujar dia.

Untuk anak yatim yang diundang, Diana mengatakan berasal dari wilayah Jakarta ditambah Depok dan Bekasi. Masing-masing diberikan santunan berupa bingkisan dan uang.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement