REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sejumlah petinggi Universitas Gadjah Mada ikut memberikan tanggapan atas pernyataan-pernyataan kontroversial Amien Rais.
Rektor UGM, Prof Panut Mulyono, mengatakan kalau Amien Rais sudah pensiun dari UGM. Artinya, secara institusi atau struktural sudah tidak memiliki ikatan dengan UGM.
"Sehingga, apa yang beliau lakukan bukan tanggung jawab UGM, tentu tanggung jawab beliau pribadi," kata Panut di Balairung UGM, Jumat (24/5).
Ketua Dewan Guru Besar UGM, Prof Koentjoro menuturkan, di UGM guru besar memiliki tiga komisi. Pendidikan, ke-UGM-an, dan wawasan kebangsaan.
Ia menekankan, UGM menjunjung tinggi kebebasan berpendapat. Tapi, Koentjoro merasa guru besar merupakan jabatan akademik yang bisa ditafsirkan selesai jika sudah pensiun. "Ketika pensiun jabatan guru besar itu seharusnya hilang, UGM tidak memiliki tanggung jawab," ujar Koentjoro.
Sementara itu, Prof Mohtar Mas'oed mengemukakan, Indonesia merupakan negara demokrasi yang warga negaranya bebas untuk berpendapat.
Menurut Mohtar, siapapun tidak akan pernah bisa membatasi pikiran orang lain. Namun, soal Amien Rais yang merupakan lulusan UGM, ia merasa mungkin forum yang tepat mendiskusikan itu di Keluarga Alumni. "Nanti kita usahakan, jangan-jangan ktia belum tahu maksud omongan-omongannya," kata Mohtar.
Ia menekankan, siapapun di dunia ini tidak bisa memiliki pikiran orang lain. Yang bisa dilakukan cuma memberikan imbauan-imbauan agar dalam mengemukakan pendapat lebih dipertimbangkan. "Perpanjang lagi pertimbangan-pertimbangan sebelum memutuskan tindakan," ujar Mohtar.
Seperti diketahui, Prof Amien Rais memang merupakan lulusan UGM pada 1968. Kemudian, Amien Rais pernah pula didaulat sebagai salah satu Guru Besar UGM.