Kamis 23 May 2019 21:31 WIB

Maruf Amin Harap tak Ada Lagi Aksi Lanjutan

Ma'ruf mengaku prihatin dengan aksi massa yang semula damai justru berakhir ricuh.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Maruf Amin membaca koran di rumahnya, Jakarta.
Foto: Antara
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Maruf Amin membaca koran di rumahnya, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin berharap tidak ada aksi massa lanjutan untuk menyikapi hasil rekapitulasi Pemilu 2019. Ma'ruf berharap masyarakat yang tidak puas dengan hasil rekapitulasi menempuh jalur konstitusional.

Apalagi menurut Ma'ruf, pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah berencana akan mengajukan gugatan perselisihan hasil Pemilu (PHPU) kepada Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kita cukup senang Pak Prabowo mau menempuh jalan konstitusi, itu saya rasa cukup bagus. Sebaiknya tidak adalagi protes di jalanan. harus disalurkan, sesuai aturan," ujar Ma'ruf saat menghadiri peringatan Nuzulul Quran dan buka puasa keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) di halaman Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (23/5).

Ma'ruf mengaku prihatin dengan aksi massa yang semula damai justru berakhir ricuh. Karenanya, ia berharap aksi tersebut tidak lagi dilakukan.

 

"Kita prihatinlah, itu sebenarnya tidak menimbulkan kegaduhan ketika terjadi protes itu di jalanan, tidak konstitusional," kata Ma'ruf.

Ia mengimbau masyarakat juga untuk tenang dan tidak terprovokasi dengan informasi yang tidak jelas

"Masyarakat tetap tenang, situasi menurut pemerintah cukup kondusif. Jangan terprovokasi dan jangan percaya dari informasi yang tidak jelas," ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement