Kamis 23 May 2019 18:52 WIB

Antisipasi Antraks, DIY Lokalisasi Sapi di Karangmojo

Dinas Pertanian DIY menerima laporan dugaan sapi terjangkit antraks.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Dua warga berusaha menjinakkan ternak sapinya saat akan diberi vaksin antraks di Desa Patalassang, Kecamatan Patalassang, Kabupaten Gowa, Sulsel, Selasa (20/9). Dinas Peternakan Gowa memberi vaksin antraks kepada sejumlah ternak sapi warga, menyusul sekita
Foto: FOTO ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang/ss/pd/11
Dua warga berusaha menjinakkan ternak sapinya saat akan diberi vaksin antraks di Desa Patalassang, Kecamatan Patalassang, Kabupaten Gowa, Sulsel, Selasa (20/9). Dinas Peternakan Gowa memberi vaksin antraks kepada sejumlah ternak sapi warga, menyusul sekita

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko mengatakan telah melokalisasi lingkungan yang diduga menjadi tempat ditemukannya sapi terjangkit antraks di Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul. Bahkan, hewan ternak lainnya yang ada disekitar daerah tersebut juga diberikan desinfektan.

Walaupun hal tersebut masih dugaan, hal ini dilakukan guna mencegah penularan jika memang ditemukan sapi yang terserang antraks. Sehingga, hewan yang ada di daerah tesebut tidak diperbolehkan keluar.

Baca Juga

Begitu pun dengan hewan ternak dari daerah lain juga tidak diperbolehkan masuk. Dengan begitu, diharapkan dapat mencegah penyebaran penyakit baik terhadap hewan maupun manusia. 

Sebelumnya, Dinas Pertanian DIY mendapatkan ada laporan sapi yang terjangkit antraks. Namun, masih sebatas dugaan. Pihaknya pun masih menunggu hasil uji laboratorium.

"Baru diduga-duga tersuspect, artinya baru dugaan. Mudah-mudahan ini bukan mengarah kesana (antraks). Kita masih nunggu hasil lab dari Balai Besar Veteriner Wates," kata Sasongko.

Terkait berapa jumlah yang terjangkit antraks di Gunungkidul, ia juga tidak mau berspekulasi sebelum uji laboratorium keluar. Pihaknya pun juga berkoordinasi dengan pihak lain seperti Dinas Kesehatan baik DIY maupun Gunungkidul.

Ia juga meminta masyarakat yang menemukan kejanggalan terhadap hewan ternak untuk dilaporkan ke pusat kesehatan hewan terdekat. Sehingga, dapat segera dicari penyebab dan antisipasi jika ditemukannya penyakit pada hewan tersebut.

"Sepanjang kita lokalisasi tidak akan menyebar kemana-mana. Seperti dulu kasus yang Kulon Progo itu juga tidak menyebar kemana-mana. Makanya ini harus kita lokalisir misalkan (ada antraks) itu," kata Sasongko saat dikonfirmasi, Kamis (23/5).

Selain itu, pemberian vaksinasi juga dilakukan. Saat ini ia masih menunggu hasil uji laboratorium Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta untuk memastikan beberapa sapi di Gunungkidul tersebut terjangkit antraks atau tidak.

"Kita tetap melakukan langkah untuk pencegahan. Artinya Kita sudah melakukan desinfektan dan kita vaksinasi juga disekitarnya. Jadi apapun dugaannya, kita melakukan yang paling aman lah untuk masyarakat," ujarnya.

Ia mengimbau kepada peternak untuk tidak khawatir terhadap adanya dugaan penyakit ini. Tentunya peternak juga diharapkan berperan aktif dalam mencegah dan mengantisipasi penyebaran penyakit ini.

"Kita tetap tenang dan jaga kebersihan. Kalau ada yang (hewan ternak) sakit segera laporkan ke petugas," kata Sasongko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement