Kamis 23 May 2019 14:43 WIB

Polisi Kantongi Identitas Pembakar Mapolsek Tambelangan

Kantor Polsek Tambelangan dibakar massa.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi pembakaran mapolsek.
Foto: ANTARA FOTO/Feny Selly
Ilustrasi pembakaran mapolsek.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan mengaku, pihaknya telah mengantongi identitas terduga pelaku pembakaran Mapolsek Tambelangan, Sampang, Madura. Mulai nama-nama, hingga foto-foto terduga pelaku, diakuinya sudah dimiliki aparat kepolisian. Luki pun menyatakan akan segera memanggil para terduga pelaku pembakaran tersebut.

"Untuk pelaku identitas sudah ada. Nama-namanya sudah ada, foto-foto sudah ada, kita tinggal melihat momen yang pas. Untuk tahap pertama enam orang yang akan diperiksa," kata Luki di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (23/5).

Baca Juga

Luki mengungkapkan, pemeriksaan para terduga pelaku akan dilakukan di Mapolda Jatim. Luki mengungkapkan, pemeriksaan dilakukan di Mapolda Jatim karena pihaknya tidak mungkin melakukan pemeriksaan di wilayah Sampang, Madura. Luki juga mengaku sudah meminta bantuan tokoh agama dalam penanganan kasus tersebut.

"Pemeriksaannya di sini (Mapolda Jatim), karena untuk diperiksa di wilayah sana tidak memungkinkan. Kami juga menjalin komunikasi dengan tokoh agama, meminta membantu menyerahkan pelaku tersebut," ujar Luki.

Luki menegaskan, setelah terjadinya pembakaran Mapolsek Tambelangan tersebut, saat ini situasi dan kondisi di Sampang sudah kondusif. Tokoh agama dan tokoh masyarakat di sana, kata Luki, juga sudah menjamin tidak akan terjadi peristiwa serupa. "Alhamdulillah sudah aman. Tokoh agama dan tokoh masyarakat meyakinkan kami, tidak akan terulang," kata Luki.

Sebelumnya, Kantor Polsek Tambelangan, Sampang, Jawa Timur, dibakar massa. Pembakaran terjadi pada Rabu, (22/5) malam, tepatnya ekitar pukul 22.00 WIB. Pembakaran berawal dari adanya sekelompok massa yang datang secara tiba-tiba ke Mapolsek Tambelangan, Sampang.

Massa itu selanjutnya melempari kantor Polsek Tambelangan menggunakan batu. Polisi berupaya memberikan pengertian dan melarang mereka berbuat anarkis, namun tidak diindahkan. Dalam hitungan menit, jumlah massa semakin banyak dan semakin bringas, hingga akhirnya terjadi pembakaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement